Paris menjadi perbincangan bukan lagi karena reputasinya sebagai salah satu kota terindah di dunia. Namun, kini Paris menjadi salah satu kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia.
Untuk menghitung polusi di sebuah kota, digunakan standar yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu udara di sebuah daerah maksimal mengandung partikel berbahaya 20 mikrogram (mcg) per meter kubik.
Partikel berbahaya ini sebenarnya sangat kecil, yaitu hanya sepertujuh dari ketebalan sehelai rambut manusia. Karena ukurannya yang kecil itu, partikel-partikel berbahaya itu dengan mudah masuk ke dalam paru-paru. Partikel kecil tetapi berbahaya itu dihasilkan dari asap kendaraan bermotor, batu bara, kayu bakar, arang, dan biogas.
Inilah daftar 10 kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan standar WHO:
1. Ahvaz (Iran) 372 mcg/meter kubik
2. Ulan Bator (Mongolia), 279 mcg/meter kubik
3.Sanandaj (Iran), 254 mcg/meter kubik
4. Ludhiana (India) dan Quetta (Pakistan) 251 mcg/meter kubik
5. Kermanshah (Iran) 229 mcg/meter kubik
6. Peshawar (Pakistan), 219 mcg/meter kubik
7. Gaborone (Botswana), 216 mcg/meter kubik
8. Yasuj (Iran), 215 mcg/meter kubik
9. Kanpur (India), 209 mcg/meter kubik
10. Lahore (Pakistan), 200 mcg/meter kubik
Sementara itu, Paris yang baru saja membatasi penggunaan kendaraan pribadi untuk mengurangi polusi memiliki catatan 180 mcg/meter kubik pekan lalu. Beijing, yang juga memiliki kualitas udara yang terbilang buruk, berada dalam level 121 mcg/meter kubik.
Dari sisi kawasan, Timur Tengah dan Afrika tercatat menjadi wilayah dengan polusi udara terburuk, yaitu 130 mcg/meter kubik, diikuti Asia Tenggara yang mendekati 100 mcg/meter kubik.
WHO memperkirakan setiap tahun sedikitnya dua juta orang meninggal dunia akibat menghirup partikel polusi, baik di dalam maupun di luar ruangan.