Salah satu penganan populer di kedai ini adalah roti bakar srikaya. Kelegitan srikaya dari kedai ini terjaga baik. Resep selai srikaya yang melegenda itu kini telah diturunkan hingga generasi ketiga. Yang dimaksud selai srikaya ini tak ada kaitan dengan buah srikaya. Sebuah kedai kopi di kawasan Tangerang, Banten, bahkan memasok khusus selai srikaya bikinan Kedai Sedap untuk dipulaskan pada roti bakar.
Pengelola kedai ini kini adalah Budiman Ho (60), cucu dari mendiang Ho Fee Long. ”Kami masih pakai resep srikaya lama. Santan, gula, telur. Dimasaknya lama dan seperti bikin dodol,” kata Budiman.
Konsistensi selai srikaya bikinan Kedai Sedap cukup pekat dan legit. Selai ini kemudian dipulas tipis-tipis pada roti tawar yang telah dibakar dengan arang kayu. Roti tawarnya pun berbeda dengan roti tawar masa kini yang cenderung kenyal.
Roti tawar ini ketika dibakar terasa lebih renyah dan tak terasa kenyal saat dilumat di rongga mulut. Sebelum roti diiris-iris, bentuk utuhnya menyerupai lubang kunci kuno. Budiman lalu mencoba mengempeskan roti tawar utuh dengan menekannya kuat-kuat kedua sisinya dengan dua tangan. Ketika dilepas, roti segera kembali ke bentuk semula. ”Inilah bedanya dengan roti zaman sekarang,” kata Budiman.
Hingga kita meninggalkan Pematang Siantar, kenangan cita rasa legit lembut dari roti bakar srikaya rasanya masih terus membekas dalam ingatan. Tak ada salahnya membeli stoples mungil selai srikaya bikinan Kedai Sedap.