Di Manakah Situs Arkeologi Tertua di Dunia: Lomekwi 3 atau Gona?

By Utomo Priyambodo, Jumat, 17 September 2021 | 18:00 WIB
Upaya penggalian di situs arkeologi Gona di Etiopia. (Gona Project)

Sahle adalah salah satu arkeolog yang ragu atas laporan hasil penelitian tersebut. "Bagi banyak dari kami—termasuk saya sendiri—membuktikan dengan tegas bahwa peristiwa arkeologi tertua datang dalam bentuk alat-alat batu berusia 2,6 juta tahun dari Gona," yang terletak di tepi sungai Kada Gona di Afar, Etiopia, kata Sahle. Hasil penanggalan untuk Lomekwi 3 ditentang, katanya, dan dia sangat meragukan bahwa sisa-sisa arkelogi yang ditemukan di situs itu berusia 3,3 juta tahun.

Laporan penelitian di Lomekwi 3 diterbitkan relatif baru-baru ini, sedangkan penelitian di Gona telah diterbitkan selama beberapa dekade dan telah melewati pengawasan akademis, kata Sahle. "Kesimpulan yang dibuat pada konteks kronologis dan perilaku dari kumpulan arkeologi Gona berasal dari penelitian selama beberapa dekade dan, oleh karena itu, bertahan dalam ujian waktu," kata Sahle.

Alat-alat batu di Gona mungkin dibuat oleh Australopithecus garhi, nenek moyang manusia yang hidup di Afrika timur sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Fosil-fosil dari spesies itu telah ditemukan di dekat alat-alat batu di Gona. Spesies tersebut mungkin juga merupakan salah satu nenek moyang manusia pertama yang membuat alat-alat batu canggih, menurut catatan situs proyek Human Origins dari Smithsonian.

Baca Juga: Temuan Pabrik Koin Tertua di Tiongkok Perkuat Teori Asal-Usul Uang

Peralatan dari batu tertua yang berhasil ditemukan di situs Lomeksi, kawasan Danau Turkana. Nenek moyang manusia pada 3,3 juta tahun silam telah menggunakan peranti ini. (Harmand/MPK-WTAP)

Di sisi lain, beberapa ilmuwan mendukung gagasan bahwa Lomekwi 3 lebih tua dari Gona. Rick Potts, direktur Human Origins Program dari Smithsonian, yakin bahwa Lomekwi 3 "adalah situs tertua dengan bukti kuat berupa perkusi batu-di atas-batu," yang berarti bahwa itu adalah situs tertua yang memiliki artefak-artefak batu yang dibuat oleh nenek moyang manusia.

Potts mencatat bahwa artefak-artefak batu di Lomekwi 3 tampak berbeda dari yang ditemukan di Gona. Artefak-artfeak batu di Lomekwi 3 lebih kasar dan mungkin tidak digunakan sebagai alat sama sekali.

Baca Juga: Apa Kabar Nesher Ramla Homo, Salah Satu Leluhur Kita yang Baru Ketem

Sebuah kawah yang dikenal sebagai 'Perut Gajah' menjorok ke Danau Turkana di barat laut Kenya. Alat-alat batu yang diyakini berusia 3,3 juta tahun telah ditemukan di dekat danau. (Michael Poliza/National Geographic)

Artefak-artefak batu di Lomekwi 3 "menunjukkan retakan aneh pada bebatuan, termasuk serpihan besar, tebal, berbentuk tidak beraturan yang mungkin merupakan produk sampingan yang tidak disengaja dari tumbukan—untuk tujuan apa, saat ini tidak ada yang tahu," beber Potts.

Dia juga menjelaskan hipotesis bahwa manusia-manusia purba di Lomekwi 3 mungkin tidak membuat alat-alat, melainkan menumbuk batu-batu bersama-sama untuk alasan yang tidak diketahui. Namun bahkan jika artefak-artefak di Lomekwi 3 itu tidak digunakan sebagai alat-alat, menurutnya benda-benda itu akan tetap dianggap sebagai artefak-artefak yang dibuat oleh manusia.

Brian Villmoare, seorang profesor antropologi di University of Nevada, mengatakan bahwa dirinya "cenderung berpikir bahwa Australopithecus afarensis bisa membuat alat-alat batu." Namun dia juga menambahkan bahwa dirinya belum memeriksa artefak-artefak Lomekwi 3.

Terlepas dari situs arkeologi mana yang tertua, keduanya jelas sangatlah tua. Jika dibandingkan dengan kedua situs ini, situs-situs arkeologi lain seperti Piramida Giza yang berusia sekitar 4.500 tahun dan Stonehenge yang berusia sekitar 5.000 tahun akan terhitung relatif sangat muda seperti bayi baru lahir.

Baca Juga: Jazirah Arab Dulunya Hijau dan Jadi Rute Migrasi Penting Manusia Purba