Cili Sudah Cabut Peringatan Tsunami

By , Kamis, 3 April 2014 | 06:54 WIB

Ribuan warga Cili telah kembali ke rumah mereka masing-masing, Rabu (2/4) setelah menghabiskan Selasa (1/4) malam di puncak-puncak perbukitan. Mereka mengungsi semalaman akibat gempa berkekuatan 8,2 Skala Richter yang menewaskan enam orang dan memberikan peringatan tsunami bahkan sampai ke Indonesia.

AFP melaporkan, pada Selasa malam waktu setempat atau Rabu pagi WIB, ribuan orang tidur beratapkan langit terbuka yang mengitari kota-kota pantai Cili.

Peringatan tsunami di Cili diangkat 10 jam setelah peringatan dikeluarkan. Gempa ini terjadi pada Selasa pukul 20.46 waktu setempat (Rabu pukul 06.46 WIB).

Aparat kepolisian dan tentara Cili berpatroli di jalanan untuk mencegah penjarahan. Gempa dan ancaman tsunami telah memunculkan kekacauan di salah satu penjara, dengan 300 narapida kabur dengan merobohkan dinding penjara di Iquique, kota terdekat dengan pusat gempa itu. Hingga Rabu petang waktu setempat, polisi menyatakan 110 narapidana sudah ditemukan kembali.

Gempa telah menyebabkan sekitar satu juta orang mengungsi dari sepanjang tepi pantai Cili. Televisi Cili memeperlihatkan atap-atap yang rengkah, jendela pecah, serta rak dan dagangan berserakan di lantai pertokoan di Iquique, 1.800 kilometer dari ibu kota Cili, Santiago. Kerusakan parah dialami 2.000-an rumah di Alto Hospicio, kota di dekat Iquique, berdasarkan data Kantor Darurat Nasional.

Gempa di Cili telah mengumandangkan peringatan tsunami jauh melintasi Samudera Pasifik. Di seberang samudera ini, Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dengan ketinggian satu meter. Gelombang diperkirakan kan menghantam prefektur Fukushima, kawasan yang luluh lantak karena tsunami pada 2011, sebagaimana dilaporkan kantor berita Kyodo.

Di Indonesia, para pejabat mengeluarkan peringatan tsunami setinggi setengah meter. Namun belakangan peringatan gempa yang mencakup 19 provinsi dan 115 daerah itu menuai kecaman dan dianggap berlebihan. Untuk Indonesia, peringatan tsunami karena gempa di Cili dinilai hanya relevan untuk kawasan timur seperti Papua, Maluku, dan Sulawesi Utara.

"Gempa itu cukup keras. Paling sulit menghabiskan malam di luar," kata Christian Martinez, kepala sekolah di Iquique kepada televisi Channel 13. Korban jiwa dari gempa besar di Cili mencapai 6 orang. Adapun korban luka tercatat 9 orang, dari negara tetangga Cili, Peru.

Pelajaran dari masa lalu

Presiden Cili Michelle Bachelet menyatakan kawasan utara Cili sebagai zona bencana. Dia langsung melakukan perjalanan ke lokasi dan memimpin upaya bantuan. Bachelet juga langsung mengerahkan pasukan untuk mencegah penjarahan dan gangguan seperti yang pernah terjadi saat Cili dihajar gempa berkekuatan 8,8 skala Richter dan tsunami pada 2010.

Pada 2010, lebih dari 500 orang tewas dan kerusakan infraktur setara dengan 30 miliar dollar AS. Saat itu, pemerintahan Bachelet terlalu dini membatalkan peringatan tsunami, menyebabkan korban jiwa berjatuhan akibat sapuan gelombang yang datang berikutnya.

Menteri Pekerjaan Umum Alberto Undurraga mengatakan Cili telah belajar dari bencana pada masa lalu. "Setiap hal memberikan pelajaran," ujar dia.

Pada Selasa malam waktu setempat, pusat gempa berkedalaman 10 kilometer di jarak 83 kilometer dari Iquique, berdasarkan data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Namun seismolog Cili mengatakan pusat gempa memiliki kedalaman empat kali dari data dari USGS tersebut.