BGP
Indosat, salah satu penyedia layanan seluler terbesar di indonesia, adalah bagian dari pengelola jaringan internet global dengan nomer autonomous system AS4761. Sebagai Autonomous System (AS), Indosat menyebarkan sejumlah routing table atau daftar rute menuju destinasi tertentu dalam jaringan internet, misalnya situs web atau jaringan sebuah perusahaan.
Daftar rute ini digunakan sebagai referensi jalur menuju tiap-tiap destinasi IP address di jaringan internet oleh AS lain yang tersebar di dunia. AS saling bertukar informasi antara satu dan yang lainnya mengenai daftar routing table masing-masing, untuk mengetahui mana jalur tercepat yang bisa ditempuh untuk mencapai IP address tujuan.
Sebagai perantara antar-AS, digunakan Border Gateway Protocol (BGP) yang dipakai untuk bertukar informasi soal AS mana yang menyediakan jalur ke alamat IP tujuan. Dengan begini, komputer-komputer di jaringan internet seluruh bisa saling terhubung dengan efisien (lewat rute tersingkat) melalui referensi jalur koneksi yang disediakan oleh para autonomous system tadi.
Kekacauan global
Dalam keterangan tertulisnya mengenai kejadian ini, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menjelaskan bahwa kesalahan routing BGP Indosat telah memicu "kekacauan Internet Global" di banyak negara.
Gangguan komunikasi jaringan terdeteksi antara lain di Thailand, Amerika, Australia, Polandia, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara lainnya. Sedangkan perusahaan telekomunikasi dan internet di negara lain yang ikut terkena imbasnya adalah Telstra, AT&T, Hutchinson, BTN, NTT Jepang, KDDI, Singtel, Level3, CableOne, dan Akamai.
"Dengan kejadian ini otomatis terjadi pembelokan trafik. Hal ini menyebabkan jaringan Indosat lumpuh karena dibanjiri trafik dan seluruh ISP yang menggunakan Indosat bermasalah. Baik itu jaringan internet maupun seluler," kata Ketua Bidang Sekuriti Jaringan APJII Irvan Nasrun.
Menurut Irvan, kejadian yang dialami oleh Indosat ini sebenarnya pernah terjadi pada tahun 2011. Bahkan, para bulan November 2012, teknisi di salah satu operator telekomunikasi Indonesia (Moratel) melakukan kesalahan konfigurasi BGP yang menyebabkan jaringan Google yang perkasa tumbang selama 30 menit.
"Human error"
Lalu, mengapa BGP Indosat bisa sampai menyebarkan "alamat palsu"? Melihat dari skala kejadiannya, BGPmon menyimpulkan bahwa tidak ada niat jahat ataupun kesengajaan di baliknya, melainkan murni kesalahan operasional. Diduga telah terjadi sesuatu yang mirip dengan insiden pada 2011, yang juga melibatkan Indosat.
Irvan menyebutkan bahwa gangguan yang dialami oleh Indosat semata-mata disebabkan oleh kesalahan teknis. "Kejadian yang terjadi di Indosat ini merupakan human error dan bukan hal yang disengaja serta tidak ada hubungannya dengan ulah teroris atau pihak asing tapi murni karena human error," katanya.
Johar mengutarakan pendapat senada. Menurut dia, telah terjadi kesalahan konfigurasi BGP milik Indosat. Ia menarik kesimpulan bahwa gangguan ini adalah faktor human error dan bukan sesuatu yang disengaja.
Pihak Indosat sendiri telah memberikan pernyataan bahwa terdapat dua masalah dalam gangguan kali ini. Pertama, error pada IP Router Table ke jaringan internasional sehingga menyebabkan benturan IP Address. Persoalan kedua terdapat pada layanan sistem jaringan nasional baik seluler maupun korporasi yang menyebabkan gangguan komunikasi.
Dua masalah tersebut dilaporkan telah berhasil diatasi pada saat pernyataan Indosat dikeluarkan, Kamis (3/4) sore kemarin. Indosat membantah kabar yang mengatakan bahwa gangguan kali ini disebabkan karena adanya aktivitas yang berhubungan dengan pembajakan layanan data dan seluler.