Gusti Nurul, Duta Seni dan Tradisi Sampai Pujaan Hati Sederet Lelaki

By Galih Pranata, Selasa, 21 September 2021 | 11:00 WIB
Goesti Raden Adjeng Siti Noeroel Koesoemowardani, putri Mangkoe Nagoro VII, berbicara pada usia 18 tahun di depan mikrofon pemancar ke-2 Solosche Radio Vereniging di Surakarta. (KITLV)

Nationalgeographic.co.id—Majalah legendaris, Life yang diterbitkan di Amerika Serikat, memajang foto putri cantik Mangkunegara VII, tengah menari dengan lihai dalam edisi 25 Januari 1937. Ia adalah Gusti Raden Ayu (GRAy) Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani, yang saat itu masih berusia 15 tahun. Tariannya disaksikan oleh Ratu Belanda dan orang-orang Eropa.

Mereka nampak terpikat dengan tarian, musik dan gamelan yang mengiringinya. "Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging (sekarang menjadi Radio Republik Indonesia Solo), yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih hingga ke Belanda" tulis Ira Adriati.

Ia menulis bersama dua rekannya, Almira Belinda Zainsjah dan Irma Damajanti, mengulas tentang sosok Gusti Nurul dalam tulisannya yang dimuat dalam Jurnal Visual Art and Design, berjudul Women's Perspective on The Surakarta Kebaya Based On Biography of Gusti Nurul and Utami Suryadana, terbit pada 2018.