Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi yang dipimpin Stanford University mengungkapkan bahwa alih-alih berkembang secara bertahap selama ratusan juta tahun, tanaman darat ternyata mengalami diversifikasi besar dalam dua ledakan dramatis. Evolusi tanaman darat tersebut terpisah 250 juta tahun. Studi tersebut telah dipublikasikan di jurnal Science belum lama ini.
Pada penelitian tersebut, para peneliti menggunakan metode baru untuk mengukur evolusi tanaman dan mengungkapkan bahwa setelah permulaan tanaman berbiji awal, kompleksitas terhenti selama 250 tahun. Ledakan kedua kemudian terjadi saat diversifikasi tanaman berbunga sekitar 100 juta tahun yang lalu.
Penelitian ini menggunakan metrik baru namun sederhana untuk mengklasifikasikan kompleksitas tanaman berdasarkan susunan dan jumlah bagian dasar dalam struktur reproduksinya. Sementara para ilmuwan telah lama berasumsi bahwa tanaman menjadi lebih kompleks dengan munculnya biji dan bunga. Studi tersebut telah menawarkan wawasan tentang waktu dan besarnya perubahan tersebut.