Apakah Manusia Tak Cukup Cerdas Berjumpa Alien?

By , Kamis, 15 Mei 2014 | 20:40 WIB

Sejak 1974, sejumlah pesan spesifik dari Bumi telah dipancarkan ke wilayah-wilayah target di alam semesta dengan harapan ada makhluk luar angkasa yang akan menerimanya dan menyadari bahwa manusia juga ada di sini.

Ahli fisika teoretis dan kosmologi terkenal, Stephen Hawking, telah meningkatkan kekhawatiran mengenai pengiriman pesan-pesan ke wilayah-wilayah yang berjarak tahunan cahaya dari Bumi.

Pada sebuah film dokumenter 2010, Hawking mengatakan berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa dapat memberi ancaman pada Bumi.

Hawking membandingkan pertemuan manusia dengan makhluk angkasa luar dengan peristiwa lebih dari 500 tahun lalu antara Christopher Columbus dan suku asli di Dunia Baru.

"Jika makhluk luar angkasa mengunjungi kita, hasilnya akan seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, yang tidak berakhir baik bagi suku asli Amerika," ujar Hawking. "Kita harus berhati-hati untuk melihat bagaimana kehidupan intelijen mungkin berkembang menjadi sesuatu yang tidak ingin kita hadapi."

Namun astronom senior SETI melihatnya dengan sudut pandang yang berbeda.

"Kita dapat menyatakan bahwa sebuah budaya yang dapat memproyeksikan kekuatan ke sistem bintang lain setidaknya lebih maju beberapa abad dari kita," ujar Seth Shostak dalam artikel yang ia tulis untuk majalah The Edge.

"Pernyataan ini terpisah dari apakah Anda percaya makhluk secanggih itu akan tertarik berbuat onar dan kerusakan. Kita hanya berbicara mengenai kemampuan, bukan motivasi."

Peneliti de la Torre tidak percaya sejumlah ilmuwan harus memonopoli debat mengenai subyek ini.

"Malah, ini adalah isu global dengan komponen etis yang kuat yang membutuhkan partisipasi semua orang," ujarnya.