Wisata Kriya dan Sejarah Juwana

By , Kamis, 22 Mei 2014 | 15:00 WIB
()

6. Bandeng Presto Desa DukutalitHidangan ini merupakan salah satu unggulan produk olahan khas Juwana, meski banyak dipasarkan di Semarang.

7. Masjid Agung Juwana

 

Terletak di sekitar alun-alun Juwana, di kawasan Kauman. Telah ada sejak zaman Belanda dan kini dibangun ulang, sayangnya hampir menenggelamkan keaslian unsur arsitektur lainnya.

8. Punden Nyai Banoewati

 

Nyai Banoewati menjadi legenda batik Bakaran, karena mengajarkan kepada masyaarakat Desa Bakaran Kulon dan Wetan di pelataran punden ini. Tempat ini sekarang menjadi makam. Di lingkungan makam ini terdapat sigit, masjid tanpa mihrab sebagai penyamaran agama yang dianutnya. Dikenal tradisi 'manganan' atau makan bersama di sini, untuk menjalin keguyuban warga.

9. Kantor Polisi Sektor Pati Resor JuwanaSemula kediaman Go Tat Thiong, seorang Letnan Tionghoa di Juwana. Ketika Jepang menduduki Juwana, beralih fungsi menjadi markas polisi rahasia Kempetai Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bangunan berlanggam kolonial ini digunakan sebagai kantor polisi hingga sekarang. Meskipun demikian, secara garis besar arsitekturnya tidak mengalami perubahan.

10. Stasiun LamaStasiun Lama Juwana didirikan sekitar tahun 1811, dulu disebut Stasiun Joana dan melayani jalur lokomotif diesel berukuran kecil jurusan Rembang-Semarang. Sekarang lebih banyak dimanfaatkan warga untuk tempat parkir dan bermain bulu tangkis. Fungsi lain? Sebagai tempat pengungsian warga yang mengalami musibah banjir Kali Juwana.