Api Dingin Sebuah Keniscayaan, Kenapa di Bumi Tidak Ada Api Dingin?

By Agnes Angelros Nevio, Minggu, 26 September 2021 | 16:00 WIB
Api dingin diamati dalam percobaan pembakaran ruang angkasa (Science ABC)

Apa Yang Unik Dari Api Dingin Ini ?

Api dingin yang diamati di ISS berbentuk bulat, yang hampir tidak mungkin dibuat ulang di Bumi dalam kondisi normal.

Sebagian besar dari kita mungkin tidak menyadarinya, tetapi gravitasi memainkan peran utama dalam bagaimana api berperilaku di planet kita. Ketika api dinyalakan di Bumi, kolom udara/gas di sekitarnya menjadi panas. Berdasarkan konveksi, gas panas yang kurang padat akan menaik dan menyedot udara yang lebih dingin dan segar untuk mempertahankan api.

Efek dorong dan tarik antara gas panas yang lebih ringan dan udara dingin yang lebih berat ini menimbulkan bentuk titik-titik air yang berbeda dari nyala api. Di ruang angkasa, tidak ada gravitasi untuk menciptakan gradien kepadatan, yang menjelaskan mengapa api berbentuk bola.

Baca Juga: Ditemukan Bukti Manusia Telah Melakukan Kremasi Sejak 9.000 Tahun Lalu

Bunga dan lilin ditempatkan di makam untuk memandu para roh saat berkunjung ke alam kehidupan. (Kenneth Garrett/National Geographic)

Api yang berbentuk bola juga tidak dapat mengisi kembali suplai oksigennya. Regulator eksternal, seperti kipas, digunakan untuk menyalakan api. Aliran oksigen yang terkontrol ini menimbulkan nyala api berwarna biru samar di mana bahan bakar mengalami pembakaran sempurna untuk membentuk karbon monoksida dan formaldehida, tanpa sisa jelaga. Sifat nyala api sedikit berbeda dalam kasus kebakaran di bumi.

Jika kita mengamati nyala lilin dengan cermat, kita dapat melihat dua jenis nyala api: nyala biru bagian luar dan nyala kuning bagian dalam.

Alasan untuk ini adalah perbedaan kandungan oksigen dan suhu. Wilayah biru terluar api memiliki konsentrasi oksigen tertinggi karena masuknya udara segar dari sekitarnya. Hal ini menjadikannya wilayah api terpanas, tempat bahan bakar terbakar sepenuhnya, sehingga hanya menghasilkan karbon dioksida dan air sebagai produk sampingan.

Baca Juga: ‘Api Zombie’ dari Tahun Lalu Berpotensi Timbulkan Kebakaran di Arktika

Kobaran api dari ledakan gunung lumpur di Laut Kaspia. (Gavriil GrigorovTASS)

Daerah kuning, di sisi lain, memiliki suhu yang lebih rendah dan tingkat oksigen yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna dan pembentukan partikel karbon yang tidak terbakar—disebut jelaga—bersama dengan karbon dioksida dan air. Partikel jelaga ini kemudian diberi energi oleh api dan memberikan warna kuning khas pada api.

Meskipun tidak terlalu umum, api biru sepenuhnya dapat dibuat di bumi. Hal yang harus kita lakukan adalah mengarahkan oksigen yang cukup ke api. Peralatan seperti pembakar bunsen dan obor las menghasilkan hampir seluruhnya api biru dengan mengatur aliran oksigen dan bahan bakarnya secara saksama.

Baca Juga: Sejarah Kembang Api yang Kerap Menjadi Simbol Perayaan di Dunia