Apakah arah kiblat salat di rumah, masjid, atau lapangan Anda sudah tepat? Hari kerja minggu ini, Senin (26/5) hingga Jumat (30/5), adalah saat tepat untuk melihat dan mengoreksinya.
Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan, pada hari itu, matahari tepat berada di atas Mekkah.
Ketika matahari berada di atas Mekkah, bayangan matahari yang ditunjukkan pada saat tengah hari di Kota Suci tujuan haji tersebut menunjukkan arah kiblat salat.
Dengan melihat kembali bayangan matahari pada saat itu, umat Muslim bisa melihat kembali atau mengoreksi kiblatnya yang kurang tepat.
Untuk melihat atau mengoreksi arah kiblat, umat Muslim harus melakukan pengamatan bayangan matahari pada waktu Mekkah sedang mengalami tengah hari.
"Untuk waktu Indonesia barat, tengah hari di Mekkah berarti pukul 16.18 WIB, kalau di Indonesia tengah berarti pukul 17.18 Wita," kata Thomas.
Pengamatan bayangan matahari bisa dilakukan dengan bantuan tongkat, tiang masjid, ataupun kusen jendela.
Tongkat, misalnya, bisa ditempatkan di sebuah bidang datar, seperti sebuah lapangan terbuka, pada waktu tersebut. Bayangannya lalu diamati. Bayangan itulah yang menunjukkan arah kiblat.
Agar memudahkan untuk mengingat arah kiblat yang sudah dikoreksi, umat Muslim bisa memberikan tanda.
Thomas mengatakan, pengecekan arah kiblat ini penting, terutama di tempat yang biasa digunakan untuk salat Id di tempat terbuka dan di masjid di perkampungan padat.
"Karena biasanya di tempat-tempat itu kiblatnya ditentukan berdasarkan perkiraan," kata Thomas.
Thomas menjelaskan, matahari yang berada tepat di atas Mekkah merupakan konsekuensi dari gerak semu tahunan matahari.
"Matahari mengalami gerak semu ke utara atau selatan. Pada saat tertentu, matahari bisa berada di lintang tempat kota Mekkah berada," katanya.