Di ranting yang lain, kami memerhatikan sepasang Kirik kirik biru (Merops viridis) sedang mengintai makanannya. Serangga seperti lalat berukuran besar membuat sarang di pohon tempat mereka hinggap.
Di ranting yang lain, Cirik cirik kumbang (Nyctyornis amictus) sudah lebih dahulu menagkap seeokor lalat, burung itu makan dengan lahap.
Hampir dua jam kami mengendap-endap ketika seekor Kucica kampung (Copsychus saularis) berkicau lantang di ranting sebuah pohon. Suaranya keras hingga kami harus berhenti sejenak. Burung itu, kata Tedi mulai jarang ditemui karena penangkapan besar-besaran.
Burung dari jenis jalak-jalakan dan merbah jamak dijumpai sepanjang rute perjalanan itu. Suara-suara merdu dari kicauan unggas ini menemani perjalanan kami. Kelelahan terobati dengan pertemuan demi pertemuan dengan penghuni dunia atas hutan Krueng Sabee. Seekor Merbah cerukcuk (Pignonotus goiavier) menunggu pasangannya pada pohon perdu yang memiliki buah kecil bewarna oranye.