Khufu meminta seseorang di istana untuk menceritakan kisah tentang sulap. Anak dari Khufu, Baufra kemudian mulai mengisahkan tentang seorang pesulap yang hidup di era kakeknya saat masih hidup. "Ceritanya ia dapat dari para pengawal istana yang turun temurun sampai kepadanya," tambah Petrie.
"Kala itu Raja Snefru (ayah dari Khufu dan Kakek dari Baufra) telah bersenang-senang dengan 20 gadis diatas perahu yang dikemudikan di atas danau yang tenang dan indah," Baufra mengisahkan dalam tulisannya.
"Sampai suatu waktu, sebuah pirus (batu permata) salah satu gadis itu terjatuh ke dasar danau, sehingga merusak kebahagiaan seisi perahu. Kemudian Snefru memerintahkan kepada Zazamankh, untuk mengambilkan pirus itu dengan caranya sendiri" tulis Petrie.
Baca Juga: Narmer atau Menes, Firaun Pertama Yang Berhasil Menyatukan Mesir
"Secara menakjubkan, dengan kata-kata dan ucapan yang indah, Zazamankh membuat air danau naik, membuat pirus itu dapat diambilnya dari dasar danau," pungkasnya. Baufra mengisahkan itu kepada ayahandanya dan membuat Khufu terkesima.
Namun, putra Khufu yang lain, Hordadef beranjak dan mengatakan kalau kisah itu mungkin hanya dongeng belaka. Ia meyakini bahwa ada pesulap asli yang hidup dimasanya, kala itu. "Khufu kemudian memintanya untuk memanggil orang yang Hordadef maksud" lanjut Petrie.
"Hordadef menyebut nama Djedi, sebagai pesulap yang ia ketahui dan akan ia tunjukan kepada ayahandanya, Raja Khufu," tulis Jamse Baikie. Ia menulis dalam artikelnya kepada Heritage History, ikut mengisahkan tentang Djedi dan pertunjukan sulapnya. Artikel tersebut dirilis pada tahun 2020 dengan judul Peeps at Ancient Egypt: Some Fairy-Tale of Long Ago.