Temuan Sekitar 10.000 Rangka Manusia di Situs Bekas Gereja Abad Ke-18

By Maria Gabrielle, Kamis, 30 September 2021 | 15:00 WIB
Pada masa puncak penggalian, dalam seminggu bisa ditemukan lebih dari 300 individu setiap minggunya. (Highways England)

Nationalgeographic.co.id—Penggalian besar-besaran dilakukan di situs Hull, Inggris selama 12 bulan. Pada masa puncak penggalian lebih dari 300 individu ditemukan setiap minggunya.

Dilansir dari Mirror, telah ditemukan tulang belulang dari hampir 10.000 ribu orang di tempat ini. Situs Hull pada awalnya ditahbiskan sebagai solusi untuk situasi darurat pada Juli 1785. Kala itu, tempat yang tersedia untuk lahan pemakaman Gereja Tritunggal Mahakudus (Holy Trinity Church) di Kota Tua Hull habis dengan cepat.

Tanah pemakaman digunakan untuk penguburan sampai tahun 1861. Hull Live melaporkan selama itu lebih dari 43.000 penguburan tercatat di daftar paroki.

“Meskipun diketahui bahwa beberapa orang-orang yang dikebumikan di pemakaman asli abad pertengahan terletak di sekitar gereja, diperkirakan mayoritas (jenazah dimakamkan) Trinity Burial Ground di Castle Street,” ujar Stephen Rowland selaku manajer proyek.

Penggalian di situs Hull ini melibatkan kurang lebih 90 staf bertugas. Temuan ini akan dianalisis lebih lanjut. Tulang belulang dari ribuan orang ini nantinya akan dimakamkan kembali.

Proses penggalian sebagian besar sudah berakhir. Para ahli dari tim proyek Oxford Archaeology North akan segera memulai studi data rinci mengenai penemuan ini.

Kurang lebih ada 90 staf yang terlibat dalam proyek ini. (Highways England)

Stephen Rowland menuturkan dari penggalian di situs tersebut telah ditemukan banyak informasi tentang populasi Hull yang meningkat pesar pada akhir abad ke-18. Dia menjelaskan area pemakaman yang paling teratur terbagi dalam beberapa baris, dekat dengan jalan setapak dari pintu masuk utama di bagian central eastern.

“Ini diduga sebagai individu yang lebih kaya, beberapa di antaranya memiliki peti mati dengan dekoratif lengkap, makamnya dibangun dari batu bata dengan berbagai desain,” jelas Stephen Rowland.

“Dalam beberapa kasus kami mengidentifikasi benda yang dikenal sebagai brankas mayat telah dipasang untuk mencegah pencurian jenazah, sebuah praktik kotemporer umum dan terbukti di Trinity Burial Ground dari berbagai sumber sejarah,” lanjutnya.

Bentuknya seperti pengikat sederhana dari besi yang ditempatkan di sekitar peti mati kayu. Namun, salah satu makam menunjukkan penggunaan brankas mayat ini dengan ukuran yang lebih luas.

“William Watkinson dimakamkan oleh rekan-rekan insinyurnya setelah ketel yang dia periksa jatuh mengenai kepalanya. Sepotong pelat dimasukkan dalam batu nisan dan tiga pelat besi ditempatkan di makamnya, di atas peti mati yang dibungkus dengan kurungan besi. Meskipun struktur seperti ini telah ditemukan di tempat lain di negara ini, hal tersebut secara arkeologis jarang ditemukan di Inggris bagian utara,” ungkap Stephen Rowland.

Koin Belanda merupakan salah satu artefak yang ditemukan di situs ini. (Highways England)

Tidak hanya tulang belulang manusia, dari situs ini juga temukan banyak artefak yang berhubungan langsung dengan penguburan. Adapun artefak yang paling umum adalah pin paduan sederhana dari tembaga yang digunakan untuk mengunci kain kafan, lapisan peti mati, pakaian dan rambut guna memastikan bahwa jenazah itu tetap rapi.

“Ada banyak perlengkapan pakaian dan barang-barang ornament pribadi, termasuk kancing dari berbagai desain dan bahan, sisir, perhiasan dan koin Belanda,” katanya.

Ada pula sejumlah barang yang tidak biasa, para peneliti terkerjut ketika menemukan cangkang siput laut yang diduga suvenir dari perjalanan ke luar negeri. Ditemukan barang berupa manik-manik kaca warna biru yang diidentifikasi sebagai manik-manik perdagangan. Beberapa piring penguburan juga didapati dari situs ini.

Sebuah peti mati ditemukan di Trinity Burial Ground di Hull. (Highways England)

“Ada kemungkinan bahwa piring-piring ini pernah berisi garam yang diyakini memiliki sifat pelindung dan menjadi simbol kehidupan abadi. Beberapa contohnya telah ditemukan di kuburan pasca abad pertengahan di London dan Birmingham,” kata Stephen Rowland.

Adapun langkah selanjutnya yang akan dilakukan para ahli adalah menyelidiki pola kematian di seluruh populasi, pola kesehatan dan penyakit. Dari pengamatan awal yang dilakukan menunjukkan tingginya prevalensi penyakit defisiensi, seperti rakhitis, kudis, tingginya insiden patah tulang hidung pada orang dewasa, kesehatan gigi yang buruk serta adanya penyakit seperti tuberkolosis dan sifilis. Beberapa kerangka dari situs ini juga menampilkan contoh dari sejumlah operasi yang dilakukan selama periode tersebut.