Apakah Teknologi Masa Depan Bisa Membuat Manusia Hidup Abadi?

By Agnes Angelros Nevio, Kamis, 7 Oktober 2021 | 09:00 WIB
mungkinkah hidup abadi bisa dicapai dengan adanya robot ? (Live Science)

Nationalgeographic.co.id—Jika Anda adalah seorang manusia, Anda sudah pasti akan mati. Ini bukan hal yang menarik untuk dibicarakan, tetapi kematian adalah harga yang tak terhindarkan yang harus kita bayar untuk hidup. Namun, seiring kemajuan obat-obatan dan teknologi, kita sebagai manusia memiliki kesempatan untuk memperpanjang hidup kita.

"Saya tidak berpikir ketika orang bebrbicara tentang keabadian, yang mereka maksudkan adalah keabadian sejati, kecuali mereka percaya pada susuatu seperti Roh," Susan Schneider, seorang filsuf dan direktur pendiri Center for the Future Mind di Florida Atlantic University, dilansir dari Live Science. "katakanlah,Jika seseorang bisa meningkatkan otak dan tubuh mereka untuk hidup dalam waktu yang sangat lama, mereka tetap tidak akan dapat hidup sampai akhir alam semesta."

Para ilmuwan memprediksi bahwa alam semesta akan berakhir, yang menjadi faktor hambatan terbesar dalam misteri tentang potensi keabadian manusia. Beberapa ilmuwan telah berspekulasi tentang selamat dari kehancuran alam semesta, seperti yang dilaporkan jurnalis sains John Horgan untuk Scientific American, tetapi tidak mungkin manusia yang hidup hari saat ini akan mengalami kehancuran alam semesta.

Jika rentang hidup manusia terus bertambah, mungkinkah suatu hari nanti manusia akan menjadi abadi? Jawabannya tergantung pada apa yang Anda pikirkan sebagai artinya menjadi manusia abadi.

Manusia pada akhirnya akan berubah menjadi tua dan mati. Untuk hidup abadi, kita perlu mencegah tubuh dari penuaan. Beberapa kelompok hewan juga telah melakukan hal ini, jadi ini bukalah hal yang mengada-ada!

Salah satu hewan yang telah melakukan hal ini adalah Hydra (invertebrata kecil seperti ubur-ubur), mereka memiliki proses penuaan yang sangat menakjubkan. Mahluk itu terdiri dari sel-sel induk yang terus membelah untuk membuat sel-sel baru, dan mereka akan membuang sel-sel mereka yang sudah tua. Sel-sel baru yang mereka hasilkan memungkinkan hydra untuk tetap awet muda dan terus hidup untuk waktu yang lama.

Baca Juga: Bagaimana Jadinya Jika Manusia Dapat Hidup Lebih Lama di Dunia?

"Mereka tampaknya tidak menua, jadi,mereka berpotensi hidup abadi," ujar Daniel Martínez, seorang profesor biologi di Pomona College di Claremont, California, yang menemukan lambannya penuaan hydra, dilansir dari Live Science.

Hydra menjadi bukti bahwa mahluk itu bisa memilih untuk tetap muda, tetapi itu tidak berarti manusia dapat meniru proses pembelahan sel yang dilakukan mereka. Dengan panjang 0,4 inci (10 milimeter), hydra memiliki ukuran yang kecil dan hewan itu tidak memiliki organ. "Itu tidak mungkin bagi manusia karena tubuh manusia sangat kompleks," kata Martínez.

Kita tidak bisa begitu saja membuang sel-sel lama kita seperti hydra, karena kita membutuhkannya. Manusia memiliki sel punca yang dapat memperbaiki dan bahkan menumbuhkan kembali bagian-bagian tubuh, seperti di hati, tetapi tubuh manusia tidak dibuat hampir seluruhnya dari sel-sel ini, seperti halnya hydra.

Baca Juga: Shinigami, Dewa Kematian dalam Cerita Rakyat dan Budaya Pop Jepang

Manusia membutuhkan sel tersebut untuk melakukan hal-hal lain dan bukan hanya membelah dan membuat sel baru. Misalnya, sel darah merah kita mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

"Kami membuat sel berkomitmen pada suatu fungsi, dan dalam melakukan itu, mereka harus kehilangan kemampuan untuk membelah," kata Martínez. Seiring bertambahnya usia sel, begitu juga kita.

Manusia membutuhkan sel-sel mereka karena alasan yang komples, yaitu jika sel-sel itu hilang maka manusia juga akan kehilangan ingatannya. Hydra mungkin dapat menginspirasi penelitian yang memungkinkan manusia untuk hidup lebih sehat, misalnya, dengan menemukan cara agar sel-sel kita berfungsi lebih baik seiring bertambahnya usia. Namun, sepertinya manusia tidak akan bisa mencapai keabadian biologis.

Baca Juga: Riset Menunjukkan Kita Tak Bisa Mengakali Penuaan dan Kematian