Berbagai Teh dan Asalnya

By , Kamis, 17 Juli 2014 | 14:00 WIB

Tiap negara memiliki kekhasan masing-masing. Salah satunya, dalam hal teh.

Berikut ini berbagai jenis teh serta asalnya.

Inggris: Earl Grey

Di tahun 1830-an, perusahaan teh mulai menambahkan minyak bergamot ke dalam daun teh berkualitas rendah untuk meningkatkan rasa. Menurut asalnya, teh ini direkomendasikan kepada Ratu Victoria muda oleh Charles Grey, Perdana Menteri Britania Raya. Tapi para peneliti kamus Oxford mempertanyakan kisah tersebut saat dikeluarkannya sebuah pernyataan yang menantang asal muasal teh tersebut.

Maroko: Mint 

Simbol keramah-tamahan orang Maroko, seduhan menyegarkan ini cukup sederhana. Seduh bubuk teh hijau dengan daun mint, lalu tambahkan sedikit gula. Teh ini juga dikenal sebagai atai, yang memberikan peran penting dalam budaya Maghrebi (Afrika Utara) dan selalu dianggap sebagai seni.

Saat upacara tradisionalnya, teh ini dituang dari tekonya berjarak 12 inci di atas gelas untuk menciptakan buih. Menolak suguhan ini adalah tindakan yang kurang sopan di Maroko.

India: Assam 

Assam adalah daerah penanam teh terbesar di India. Tak seperti Darjeeling, teh India paling terkenal, tanaman Assam tumbuh di permukaan laut, yang kemudian memunculkan karakter rasa yang kuat dan warna dari teh.

Afrika Selatan: Rooibos 

Disebut juga dengan "teh merah" karena warnanya. Seduhan bercita rasa kacang ini dibudidayakan pertama kali oleh warga lokal Cederberg, daerah di Afrika Selatan, ratusan tahun lalu. Saat orang Belanda datang ke daerah ini, meminum teh ini sebagai pengganti teh hitam yang mahal, yang diimpor dari Inggris.

Teh ini bagus untuk menjaga kesehatan karena antioksidannya tinggi, tidak mengandung banyak kafein, dan diakui sebagai salah satu penyembuh.

Tiongkok: Oolong

Oolong atau wulong, bahasa Tionghoa untuk "naga hitam", berasal dari tanaman Camellia sinensis. Tapi setelah daunnya dicabut, tanaman terebut langsung layu dan terlihat memar, menghasilkan teh terfermentasi setengah.

Amerika Serikat: Sweet Tea

Berasal dari Summberville, Carolina selatan, Amerika Serikat. Sweet tea tradisional mengandung gula dua kali lebih banyak dari minuman bersoda.

Tibet: Butter Tea

Mentega yak dicampur ke dalam teh hitam dengan sedikit garam adalah cara minum butter tea yang tepat, menurut orang Tibet dan komunitas Himalaya lainnya. Untuk mengatasi masalah kesehatan, teh ini dapat mencegah bibir pecah-pecah.