Tiga puluh tahun silam, seorang pria pemotong rumput secara tidak sengaja menemukan potongan tubuh manusia tidak bernyawa di sebuah rawa-rawa gambut di Desa Cheshire, Inggris.
Semula dikira potongan kayu, pria itu kemudian memutuskan untuk melanjutkan kerjanya. Namun langkahnya terhenti, karena dia menemukan potongan kaki manusia tidak jauh dari temuan pertama.
Belakangan, setelah diteliti para ahli, potongan-potongan tubuh manusia itu adalah pria berusia 25 tahun, tinggi sekitar 168 cm dengan berat antara 60-65 kilogram.
Arkeolog Rick Turner, yang berperan besar dalam penelitian arkeologis terhadap "manusia rawa-rawa" itu, masih teringat apa yang dia rasakan saat itu.
"Itu adalah hari-hari yang paling menarik dalam karir arkeologi saya," kata Rick Turner.
Pria malang itu diperkirakan meninggal dunia sekitar 2.000 tahun silam, yaitu antara dua tahun sebelum Masehi atau tahun 115 Masehi.
Kondisi tubuhnya relatif utuh, karena terawetkan dengan baik dalam rawa-rawa gambut. "Itulah sebabnya kulitnya relatif utuh, rambut dan jenggotnya terpelihara dengan baik," kata Rick Turner.
"Ini untuk pertama kalinya, kita dapat melihat wajah seseorang dari masa pra-sejarah Inggris."
Lindow man
Para ahli kemudian menyebut pria itu sebagai Lindow man, merujuk pada lokasi temuan mayat itu di kawasan rawa gambut Lindow moss.
Dia juga sering disebut sebagai Lindow II, karena sebelumnya ditemukan "mayat serupa" di lokasi yang sama.
Usai diteliti, tubuh pria itu kemudian disimpan di British Museum, London. Juru bicara museum itu mengatakan: "Temuan ini merupakan salah satu temuan arkeologi paling penting pada tahun 1980-an yang menimbulkan sensasi di media massa".
Pria malang itu diperkirakan meninggal dunia sekitar 2.000 tahun silam, yaitu antara dua tahun sebelum Masehi atautahun 115 setelah Masehi.
Ritual pengorbanan
Hasil penelitian para ahli menyebutkan, pria itu tewas secara mengerikan. Dia dipukul pada bagian atas kepalanya dengan benda berat dan dihajar tulang rusuknya.
Temuan tali tipis di lehernya, dia kemungkinan besar dicekik hingga mematahkan lehernya, sebelum dibenamkan dalam rawa-rawa.
Walaupun masih menjadi perdebatan di antara para ahli, kemungkinan pria itu dibunuh untuk sebuah ritual pengorbanan