Hutan Mangrove Jadi Sorotan Saat Jokowi Mengunjungi Tahura Ngurah Rai

By Utomo Priyambodo, Jumat, 8 Oktober 2021 | 18:46 WIB
Kunjungan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana ke kawasan hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali. (Instagram/@jokowi)

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana, luas lahan mangrove di Provinsi Bali mencapai 2.143,97 hektare. Dari angka tersebut, 19 hektare di antaranya termasuk kategori kerapatan jarang serta masih terdapat habitat mangrove yang berpotensi dapat ditanami seluas 263 hektare.

Secara total, Indonesia saat ini memiliki hutan mangrove seluas 3,5 juta hektare. Ekosistem mangrove Indonesia merupakan yang terbesar di dunia, yang mencakup 23 persen dari keseluruhan ekosistem mangrove di Bumi.

"Akan tetapi, deforestasi terhadap mangrove di Indonesia juga sangat besar, mencapai 50.000-an hektar pada periode 1980-an. Sekarang sekitar 600.000-an hektare mangrove dalam keadaan rusak atau kritis," ujar Ratih Loekito, Direktur Pengembangan dan Pemasaran Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), pada Maret lalu.

Baca Juga: Tim Peneliti Belanda: Mangrove di Pesisir Jawa Dibekap Sampah Plastik

Akar napas pohon mangrove yang menyembul ke permukaan. Fungsi akar ini nantinya akan memperkuat tanah, tempat tumbuh mangrove. (Rahmad Azhar Hutomo/National Geographic Indonesia)

"Kita harus mampu memulihkannya kembali agar kehidupan ekosistem ini dapat kembali seperti sedia kala," tegas Ratih.

Hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai yang merupakan bekas tambak ikan dan udang yang terbengkalai, merupakan contoh baik dari ekosistem mangrove yang berhasil dipulihkan. Upaya pelestarian hutan magrove dan pemulihannya merupakan hal yang penting karena mangrove memiliki banyak perang penting juga bagi kehidupan di bumi.

Salah satu peran penting hutan mangrove adalah memberikan perlindungan terhadap garis pantai dari abrasi. Sebagai contoh, banyak infrastruktur dan objek vital di Indonesia di dibangun di dekat laut, misalnya bandara, secara tidak langsung dilindungi oleh mangrove tersebut.

Selain mencegah abrasi, mangrove juga mampu menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih banyak dari hutan di darat. Mangrove juga membentuk ekosistem unik, dengan menyediakan tempat berkembang biak dari biota-biota laut, sekaligus menjadi tempat persinggahan dari burung-burung yang bermigrasi.

Upaya pemulihan kawasan mangrove juga akan membawa lebih banyak manfaat. Mangrove yang sehat berarti populasi ikan yang sehat dan ekonomi perikanan yang berkelanjutan. Industri pariwisata juga bisa menjadi hutan mangrove sebagai daya tarik yang berkembang yang meningkatkan ekonomi lokal.

Banyak hutan mangrove Indonesia yang sudah menjadi tempat wisata. Misalnya di Surabaya, Jakarta, dan bahkan juga di luar pulau Jawa, termasuk Bali yang dikunjungi Presiden Jokowi. Dengan semakin banyaknya orang Indonesia yang mengetahui keberadaan hutan mangrove dan fungsi penting kawasan tersebut, semoga kepedulian mereka terhadap kelestarian hutan mangrove jadi semakin meningkat juga.

Baca Juga: Ancaman Kota-kota Pesisir dan Upaya Pelestarian Ekosistem Mangrove