Mari Mengenali Komunitas Robotik Indonesia

By , Jumat, 22 Agustus 2014 | 15:30 WIB

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa forum adalah tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas. Tak lepas dari manfaatnya sebagai sarana menambah ilmu, banyak komunitas yang membangun forum masing-masing untuk membicarakan satu hal yang mereka gemari bersama.

Komunitas Robot Indonesia

Komunitas Robot Indonesia adalah salah satu komunitas yang memanfaatkan pembentukan forum sebagai sarana pembelajaran. Bermula dari obrolan mengenai robot di Facebook tanggal 21 Maret 2011, Adiatmo Rahardi, sang pendiri, memutuskan untuk membuat grup guna mempertemukan para penggemar robotik. Hal ini juga dimaksudkan untuk memperlancar jalur komunikasi.

Setelah tiga hari, anggota grup mencapai 100 orang yang terdiri dari orang Indonesia dan orang luar Indonesia. Saat ini, anggota telah mencapai lebih dari 12.000 orang, dan masih bertambah. Visi mereka adalah mendidik muda-mudi bangsa supaya bangga dengan hasil ciptaannya. Supaya murid-murid SMA tak perlu lagi membeli produk negara lain tetapi bisa menciptakan sendiri.

Forum ini diciptakan tak hanya khusus penggemar robot, namun juga semua orang yang tertarik dan ingin belajar. "Ada sutradara film yang tidak memiliki latar pendidikan di bidang robotik, ia belajar dari forum kami selama setahun dan bisa membuat robot sendiri," kisahnya. Ada pula seorang guru tanpa latar belakang pendidikan robotik di Bengkulu yang membuka kursus robot. Modalnya sama, hanya belajar di forum Komunitas Robotik Indonesia.

Bagi Adiatmo Rahardi dan rekan-rekan di Komunitas Robot Indonesia, sukses bukanlah mencapai ribuan hingga jutaan anggota dalam forum. "Orang yang belajar dari forum kami lalu menjadi bisa (membuat robot), inilah sukses," katanya.

Robot Gamelan

(Monika Dhita Adiati)

Adiatmo Rahardi sendiri adalah salah satu ahli robotik dari Indonesia, dan mentor di sekolah-sekolah. Salah satu sekolah yang dibinanya ialah SMAN 70 yang menciptakan Robot Gamelan (oleh Team Razor SKIR 70), yang dipamerkan dalam Robotics Fair yang diselenggarakan di @america Pacific Place Mall, Jakarta, hari Rabu (20/8).

Kehadiran Robot Gamelan yang dikenal sebagai "penyatuan seni dan teknologi" ini seakan menjadi harapan bagi bangsa untuk dapat kembali menjunjung tinggi budaya. Selain gamelan, ada pula robot yang diciptakan untuk tari piring.

"Inilah peran teman-teman komunitas robot untuk mengembangkan robot dan sumbangsih terhadap kebudayaan bangsa," kata Adiatmo Rahardi, yang dihubungi National Geographic Indonesia melalui telepon.

Robot Gamelan ini pun dapat mengedarkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional. Jadi, orang luar Indonesia tak hanya mengenali Indonesia sebagai negara dengan berbagai kebudayaan, tetapi juga pengetahuan akan teknologinya yang maju.

Robot industri dan lapangan pekerjaan di Indonesia

Menyatakan bahwa Indonesia tak jauh berbeda dari negara-negara lain, Adiatmo Rahardi ingin agar anak bangsa merasa bangga akan produk lokal. Ia ingin murid-murid SMA mampu membangun robot mereka sendiri, dan tidak membeli produk negara lain. Dan ini dapat dilakukan dengan mengikuti perkembangan teknologi, memelajarinya sendiri, dan ikut berkembang bersama dunia. Jadi, tidak hanya sekedar menjadi follower.

Selain itu, ia juga ingin agar robot-robot industri dihasilkan sendiri oleh bangsa, sehingga tidak perlu menerima ekspor dari luar negeri.

Bagaimana dengan lapangan pekerjaan yang kemungkinan akan digantikan tenaga mesin? "SDM di Indonesia harus mengikuti pemerintah, dan buruh juga harus ditingkatkan kualitasnya," katanya. Karena jika teknologi di pabrik tidak dikembangkan, justru akan semakin menyusahkan para buruh.