Telinga Suka Berdenging? Hati-Hati Idap Penyakit Ini

By , Minggu, 7 Desember 2014 | 18:00 WIB

Sering kali kita merasa tiba-tiba ada denging di telinga; semacam sensari suara yang sebenarnya bukan berasal dari suara di sekitar. Biasanya, denging itu serupa suara ponsel, siulan, teriakan, atau getaran. Waspadalah, karena telinga berdenging tanda penyakit.

Dunia medis mengenal denging pada telinga dengan tinitus. Ada yang bersifat sementara, ada juga mendengarnya terus menerus. Ini terjadi karena ada kelainan atau abnormalitas pada sistem saraf.

Di bawah ini beberapa penyakit yang biasanya ditandai oleh tinitus.

Tumor Otak

Tumor otak jinak atau neuroma akustik yang menyerang saraf yang memenuhi pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini berkembang sangat lambat. Neuroma akustik berkembang dengan lambat. Namun bila tidak ditangani, ia akan terus memengaruhi fungsi saraf dan menyebabkan kematian. Sebagai langkah antisipasi, berkonsultasilah dengan dokter THT untuk pemeriksaan mendalam.

Insomnia

Penelitian menunjukkan, semakin parah insomnia yang diderita seseorang, makin berat juga tinitus yang diderita. Memulihkan insomnia menjadi solusi untuk mengurangi suara-suara tersebut.

Cedera kepala atau leher

Seseorang yang terluka di kepala atau leher dapat mendengar suara berdering setelahnya. "Tinitus adalah gejala yang paling sering terjadi karena trauma kepala atau leher," tulis para peneliti dalam jurnal The Laryngoscope.

Multiple sclerosis

Multiple sclerosis adalah kondisi di mana mielin, selubung pelindung serat saraf otak dan sumsum tulang belakang, rusak. Ketiadaan mielin menyulitkan penyampaian pesan dari saraf ke seluruh tubuh. Kondisi ini juga terkadang menyebabkan tinitus.

Vertigo dan meniere

Tinitus adalah gejala umum dari penyakit meniere, bagian telinga dalam yang menyebabkan sejumlah serangan vertigo, tuli sementara, dan tekanan pada telinga. Episode ini bisa datang berjam-jam, bahkan menyebabkan tuli permanen. Biasanya, penyakit meniere hanya diderita sebelah telinga.