Jejak Kuno ini Mungkin Jejak Kaki Hominin Tertua yang Pernah Ditemukan

By Agnes Angelros Nevio, Kamis, 14 Oktober 2021 | 12:00 WIB
Jejak tertua dalam prasejarah yang dibuat oleh manusia ditemukan oleh tim ilmuwan internasional di pulau Kreta, Yunani. (University of Tübingen)

Seperti yang dilaporkan pada 2017 lalu, tim peneliti menemukan dan menganalisis serangkaian lebih dari 50 jejak kaki di Pantai Trachiolos di pulau Kreta Yunani, yang diperkirakan berpotensi ditinggalkan oleh makhluk mirip hominin purba dari 5,7 juta tahun yang lalu.

Sebuah studi baru yang diterbitkan minggu ini sekarang menunjukkan bahwa jejak-jejak mirip hominin itu bahkan lebih tua dari yang diperkirakan- berpotensi setua 6,5 juta tahun, menjadikannya 350.000 tahun lebih tua dari yang diperkirakan semula.

Tidak ada bukti Homo sapiens dalam catatan fosil di mana pun sebelum 300.000 tahun yang lalu, dan bahkan spesies saudara kita, Homo neanderthalensis, hanya muncul sekitar 430.000 tahun yang lalu.

Australopithecus afarensis, primata purba yang lebih dikenal dari kerangka yang diawetkan bernama Lucy, hidup sedini 3,9 juta tahun yang lalu, jadi kita semakin dekat dengan rentang usia di sana.

Baca Juga: Fosil Jejak Kaki 23.000 Tahun, Bukti Tertua Manusia Sampai Amerika

Sebuah tim paleoantropolog internasional, yang dipimpin oleh Profesor Madelaine Böhme dari University of Tübingen, Jerman, telah menganalisis sisa-sisa hominin Graecopithecus freybergi berusia 7,2 juta tahun dan sampai pada kesimpulan bahwa mereka milik pra-manusia. Apakah hominin tertua berasal dari Eropa, bukan Afrika? (University of Tübingen)

Faktanya, jejak kaki ini sangat tua sehingga tim menyimpulkan bahwa Graecopithecus freybergi, primata dengan spesimen gigi yang diperkirakan berusia 7,2 juta tahun (dan berpotensi menjadi nenek moyang langsung tertua manusia, segera setelah garis keturunan kita berpisah dengan simpanse) bisa memiliki sesuatu yang berhubungan dengan jejak kaki.

"Kami tidak dapat mengesampingkan hubungan antara pembuat jejak dan kemungkinan pra-manusia Graecopithecus freybergi," kata ahli paleontologi Universitas Tübingen Madelaine Böhme.

Semua hominin purba itu akan memiliki kaki yang berbeda karakteristiknya saat kita beralih dari berayun di pohon ke berjalan mengunakan kaki dengan tegak penuh waktu, dan jejak kaki memungkinkan kita untuk menganalisis proses evolusi yang dilakukan manusia.

Morfologi ini mencakup karakter yang saat ini dianggap unik untuk hominin seperti adanya bola kaki depan, hallux yang tidak berbeda dan kuat yang ditempatkan di samping digit II pada margin distal telapak kaki dan digit II hingga IV menjadi semakin lebih pendek," tulis tim tersebut dalam jurnal Age constraints for the Trachilos footprints from Crete, yang terbit pada Oktober 2021.