Rabu lalu (3/9), Rhett Butler, pendiri Mongabay.com, dianugerahi penghargaan prestisius Parker/Gentry Award 2014 dari The Field Museum, Chicago, AS. Pemberian penghargaan kepada seorang pekerja media merupakan yang pertamakali sejak 18 tahun yang lalu.
“Ini adalah sebuah kehormatan yang luar biasa untuk menerima penghargaan ini, dan berarti begitu banyak karena datang dari institusi terpandang seperti The Field Museum,” tutur Rhett Butler dalam pidato penerimaannya. “Terima kasih kepada museum dalam pengakuan tak terduga ini.”
Dalam penjelasannya, The Field Museum menjelaskan bahwa penghargaan Parker/Gentry Award diberikan kepada perseorangan, tim atau organisasi yang “telah melakukan dampak yang signifikan terhadap upaya pelestarian warisan alam yang kaya di dunia dan yang tindakannya dapat menjadi model bagi pihak lain”.
“Upaya tak kenal lelah Rhett dan visinya, telah membuat Mongabay berkembang menjadi salah satu situs lingkungan paling terkemuka di dunia. Bagi saya, Mongabay telah menjadi sumber paling penting lewat liputan tepat waktu untuk masalah isu hutan dan ekosistem secara global,” jelas William Laurance, ilmuwan dari James Cook University.
“Dalam pandangan saya, Mongabay telah mengubah model pelaporan lingkungan, caranya meliput, variasi liputan, kedalaman, dan kualitas pelaporan terutama untuk daerah tropis, benar-benar luar biasa,” tambah Laurance. “Sejak didirikan pada tahun 1999, Mongabay telah menjadi bukan hanya sumber berita, tapi lembaga yang sangat dihormati untuk memajukan pemahaman kita tentang alam dan lingkungan global.”
Adapun, nama penghargaan Parker/Gentry Award sendiri terambil dari nama Theodore Parker, seorang ornitologis (ahli burung) yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Sementara Alwyn Gentry adalah seorang ahli botani terkenal. Keduanya tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat pada tahun 1993, ketika keduanya melakukan survei hutan di barat Ekuador untuk Conservation International.
Berawal dari blog
Rhett Ayes Butler (36) sebenarnya bukan seorang berlatar pendidikan biologi. Sejak mendirikan Mongabay.com pada tahun 1999 sebagai situs informasi hutan tropis dunia, saat ini situs Mongabay telah menarik rata-rata lebih dari dua juta kunjungan pembaca perbulan di seluruh dunia.
"Upaya tak kenal lelah dan visinya, telah membuat Mongabay berkembang jadi salah satu situs lingkungan terkemuka di dunia."
Dari situs yang ada di Mongabay, di antaranya seksi pengetahuan untuk anak-anak yang telah tersedia dalam 30 bahasa, dan puluhan ribu foto perjalanan Rhett dari seluruh dunia.
Nama Mongabay berasal dari nama sebuah pulau di lepas pantai Madagaskar, Nosy Mangabe, yang merupakan habitat lemur langka, yang namanya aye-aye.
Pulau ini dan Madagaskar adalah tempat favorit bagi Rhett. Rhett juga menjalankan situs WildMadagascar.org, yang merupakan wilayah hotspot keanekaragaman hayati.
Pada tahun 2012, Rhett mendirikan Mongabay.org, sebuah lembaga nonprofit yang didedikasikan untuk mengembangkan jurnalisme dan pendidikan program yang terkait dengan isu-isu lingkungan dan hutan. Pada tahun yang sama, Rhett menginisiasi Mongabay-Indonesia, cabang Mongabay pertama di luar Amerika Serikat.
Indonesia, dipilih sebagai fokus Mongabay karena merupakan salah satu hotspot dunia untuk keanekaragaman hayati dan kerusakan hutan, sehingga informasi tentang isu hutan dan satwa liar menjadi sangat penting. Situs Mongabay Indonesia merupakan situs berita yang independen dan dijalankan oleh staf dari Indonesia.