Selidik Paparan Radiasi Bencana Nuklir Fukushima pada Satwa Liar

By Ricky Jenihansen, Minggu, 24 Oktober 2021 | 07:00 WIB
Bencana nuklir Fukushima (Pinterest)

Bailey menemukan, telomer pada babi hutan dan ular dapat memberikan petunjuk apakah hewan-hewan itu stres akibat paparan radiasi. "Jika babi itu stres, kita akan melihat telomer memendek. Kami tidak melihat perubahan apa pun terkait dosis radiasi, dan kami juga tidak melihatnya pada ular," ia menjelaskan.

Justru, kata peneliti, perilaku membasmi babi hutan dan ular yang hidup di tanah yang terkontaminasi malah dapat membuatnya menerima radiasi dalam dosis yang lebih besar. Para peneliti telah menghabiskan bahwa waktu untuk mengukur kadar radiasi setepat mungkin untuk memastikan hal tersebut.

Para peneliti juga menemukan kadar hormon kortisol yang lebih rendah, indikator utama stres, pada babi hutan yang hidup di dalam Zona Eksklusi. Bailey mengatakan temuan ini didukung oleh fakta bahwa populasi hewan berkembang pesat di daerah di mana manusia belum kembali. "Ini mirip dengan apa yang mereka lihat di Chernobyl. Hewan-hewan berkembang biak sebagian besar karena tidak ada orang di sekitar, dan mereka tidak mengalami stres terkait yang ditimbulkannya," katanya.