Temuan Kerangka Pria Berwarna Merah di Kota Kuno Herculaneum, Italia

By Maria Gabrielle, Selasa, 19 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Temuan kerangka pria berusia sekitar 40 tahun dan 45 tahun di kota kuno Herculanaeum. (Herculaneum Archaeological Park)

Dia tewas hanya beberapa langkah dari laut ketika mencoba melarikan diri dari letusan Gunung Vesuvius. Kantor berita Italia, Ansa melaporkan kerangka pria ini ditemukan di pantai kota kuno dengan kepala menghadap ke arah laut dan dikelilingi oleh kayu berkarbonisasi termasuk balok atap yang mungkin telah menghancurkan tengkoraknya.

“Saat itu jam 1 pagi ketika gelombang piroklastik yang dihasilkan oleh gunung berapi mencapai kota untuk pertama kalinya dengan suhu 300–400 derajat [Celcius], atau bahkan menurut beberapa penelitian 500–700 derajat [Celcius],” ujar Francesco Sirano, direktur taman arkeologi Herculaneum kepada Ansa.

“Awan putih panas yang melaju cepat menuju laut dengan kecepatan 100 kilometer per jam, sangat padat sehingga tidak ada oksigen di dalamnya,” lanjut Francesco Sirano.

Tulang belulang dari pria tersebut berwarna merah cerah, menurut Sirano itu adalah jejak yang ditinggalkan oleh darah korban. Melansir The Times of Israel, Sirano menyebutkan beberapa kemungkinan terkait pria ini.

“Dia (pria ini) bisa saja merupakan tim penyelamat,” duga Sirano.

Ketika Gunung Vesuvius meletus, armada angkatan laut yang dipimpin oleh komandan Romawi kuno, Pliny the Elder datang untuk menyelamatkan. Meski dia meninggal di pantai, diyakini bahwa awaknya berhasil mengevakuasi ratusan orang yang selamat. Kemungkinan lainnya, kerangka pria yang ditemukan merupakan salah satu orang yang mencoba naik ke salah satu sekoci. Hanya saja, dia tidak beruntung.

Baca Juga: Fosil Tulang di Jerman Buktikan Perempuan Eropa Juga Dihormati

Kerangka pria ini memiliki warna merah cerah. (EPA / Daily Mail)

Kepala taman arkeologi ini juga menambahkan bahwa para arkeolog menemukan jejak kain halus dan benda logam. Temuan tersebut kemungkinan sisa–sisa dari barang–barang pribadi yang dibawa, seperti tas, peralatan kerja, bahkan senjata atau koin.

Dalam beberapa dekade terakhir telah ditemukan sisa - sisa manusia di Herculaneum. Penemuan terbaru ini dapat diselidiki dengan teknik yang lebih modern.

“Kini, kami memiliki kemungkinan untuk lebih mengerti,” ujar Francesco Sirano.

Dario Franceshini, menteri kebudayaan Italia mengungkapkan penemuan sensasional ini adalah berita yang bagus. “Pertama–tama karena penemuan ini bertepatan dengan dimulainya kembali di tempat ini, setelah hampir 30 tahun dari penggalian ilmiah yang dilakukan oleh staf teknis kementrian,” jelasnya.

Herculaneum diketahui terkubur sekitar 15 meter oleh abu vulkanik akibat letusan Gunung Vesuvius. Kota kuno ini sendiri memiliki ukuran lebih kecil dari Pompeii. Meski begitu, Herculaneum adalah kota yang lebih kaya akan arsitektur yang indah. Pada laman UNESCO disebutkan bahwa ada beberapa bangunan umum yang mengesankan dan terperlihara dengan baik di sana. Termasuk palaestra luas yang diakses melalui gerbang monumental, dua set pemandian umum hingga teater.

Melansir Britannica, penggalian di kota kuno ini sudah dimulai pada abad ke-18, ketika semua ingatan tentang keberadaan Herculaneum hilang selama berabad–abad. Satu–satunya laporan yang tersedia mengenai kota kuno ini diturunkan melalui penulis zaman kuno. Tanpa adanya informasi apapun tentang lokasi tepat dari kota kuno tersebut.

Baca Juga: Belati Besi dan Tengkorak Manusia Diduga darI Zaman Sangram Shah