Pengelola Wisata Pulau Cubadak Menjadi Sorotan Warga

By , Selasa, 21 Oktober 2014 | 10:30 WIB

Video orang asing atau bule menghebohkan masyarakat di Sumatera Barat. Dalam video itu, tampak beberapa bule di Pulau Cubadak di kawasan Pulau Mandeh, Sumatera Barat, mengusir masyarakat yang hendak mendatangi kawasan pulau.

Video yang berdurasi 21 menit 37 detik itu dimuat di YouTube oleh akun Watchdoc Documentary Maker. Di dalam video, terlihat pengelola kawasan Pulau Cubadak mengusir seorang fotografer dan videografer yang ingin mengabadikan keindahan pulau yang dinilai sebagai "Raja Ampat"-nya wilayah Barat.

Darpius, seorang tokoh masyarakat adat setempat, menceritakan pengalamannya selama membawa wisatawan Indonesia maupun masyarakat lokal yang ingin mengunjungi Pulau Cubadak.

Ketika kapal pembawa rombongan merapat ke Pulau Cubadak, tampak Darpius berusaha meminta izin kepada seorang bule yang sedang bermain bersama anaknya di dermaga. "Kita orang lokal, paham di sini seperti apa. Biasanya diberi izin sebentar, paling lama setengah jam," kata Darpius.

Video tersebut memperlihatkan juga beberapa wisatawan asing sedang berjemur di pantai mengenakan bikini. Ada juga yang sedang duduk-duduk hanya mengenakan pakaian seadanya. Aktivitas di pulau itu cenderung sepi.

Penolakan sempat terjadi ketika seorang videografer sedang mengambil gambar. Ada juga seorang bule lelaki yang tiba-tiba teriak dari kejauhan dan melarang aktivitas tersebut.

"Jangan buat foto begitu, minta izin dulu," kata seorang bule di kapal tersebut.

Kejadian pengusiran dialami seorang fotografer ketika sedang mendokumentasikan keindahan pulau itu. Ia dihampiri oleh seorang perempuan bule yang diduga membawa gelas berisi bir, yang kemudian disebut sebagai pengelola pulau. Ia mengaku diusir karena tidak memiliki izin.

"Tadi saya ambil gambar, tapi dilarang. Padahal, saya ambil pondok aja, bukan orang, tapi dilarang," kata juru kamera tersebut.

Darpius kemudian menanggapi hal itu. Ia tak melarang jika ada yang kurang puas terhadap pengelola. Ia pun mengakui pengelola saat ini kurang ramah.

"Silakan diekspos saja, yang sekarang memang kurang ramah, (padahal) yang pemilik lama ramah," kata Darpius.

Tak lama kemudian, pengelola tersebut kemudian tampak menghampiri Darpius. Ia kemudian mengingatkan tidak boleh ada dokumentasi di pulau tersebut tanpa izin dari dia.

"Kalau yang saya tidak setuju jangan, pergi sekarang!" hardik pengelola tersebut sembari pergi membelakangi Darpius.