Kisah Patroli dari Ladang Minyak

By , Minggu, 2 November 2014 | 20:15 WIB

"Truk diparkir berbaris di jalur jalan yang berbentuk U. Saat kita sergap, truk tidak bisa ke mana-mana," jelas lelaki yang mengawali karir militer di Komando Strategis Angkatan Darat itu.

Dari plat nomer kendaraan, Hengky tahu truk pencuri masih baru. Kredit kendaraan yang mudah membuat komplotan gampang memiliki truk sendiri. Rupanya, truk baru membuat para pencuri minyak berani bertahan dan menyerang aparat. Malam itu memang tak ada kejadian apa-apa. Semua aman terkendali.

Namun Hengky dan anggota patroli terus menyisir pipa minyak dan semua fasilitas yang menjadi objek vital nasional. Tak hanya pipa, pasukan patroli juga memeriksa pompa minyak, rig service, beserta tenaga manusia yang bekerja malam hingga pagi.

Subuh menjelang di Prabumulih. Hengky dan anggotanya baru kembali ke pos komando pengamanan Field Prabumulih.

Siangnya, dia mengecek pipa penyaluran minyak mentah dari Pusat Penampung Produksi Prabumulih ke Plaju yang dibolongi pencuri. Kantong di bawah mata Hengky mengembang. Dia belum banyak tidur hari itu.