Dalam pandangan Yayasan KEHATI, aplikasi bioenergi ini bisa dimulai dengan serius di tingkat desa. Beberapa tahun lalu, pada salah satu program Yayasan KEHATI di Kabupaten Sumba Timur telah berhasil mendorong pemanfaatan biogas dari kotoran ternak untuk menjadi biogas skala desa.
Upaya ini kemudian menajdi indsirasi pemerintah daerah untuk mereplikasi di desa-desa lainnya. Dari sisi pemerintah sendiri Desa Mandiri Energi sudah dicanangkan dan dijalankan, bahkan lebih spesifik lagi, Kementerian ESDM program Bio Energi Perdesaan (BEP), yaitu suatu Program BEP-Biogas Skala Rumah Tangga.
"Jika semua desa sudah mampu mandiri secara energi, maka beban konsumsi BBM akan cenderung berkurang," kata Sembiring. Apalagi dengan adanya Undang Undang Desa yang merujuk pada pemberian dana miliaran rupiah untuk desa, program EBT di tingkat desa harus bisa direalisasikan.
Berkaca pada keberhasilan Brasil dalam program EBT mereka, Indonesia seharusnya bisa melakukan hal yang sama.
"Potensi keanekaragaman hayati di Indonesia sangat banyak untuk diolah menjadi bioenergi. Oleh karena itu, berbekal keseriusan dan ketegasan pemerintah, maka perkembangan bioenergi bisa meningkat pesat," katanya.