Nationalgeographic.co.id—Pada tahun 1885, Vincent van Gogh menyelesaikan The Potato Eaters. Lukisan ini menggambarkan potret dinamis berwarna gelap dari keluarga petani di sekitar meja makan mereka.
Van Gogh memiliki harapan besar pada karya seni yang ia ciptakan itu. Ia percaya bahwa karya ini akan menjadi tiket untuk masuk ke dalam lingkungan seni Paris. Alih-alih dipuji, justru tanggapan negatif diterima dari sesama pelukis, Anthon van Rappard. Van Rappard beranggapan bahwa van Gogh bisa menghasilkan karya yang lebih baik dari ini, tulisnya dalam sebuah surat.
Meski menerima beberapa kritikan, The Potato Eaters yang dipamerkan di Museum Van Gogh di Amsterdam kini mengundang minat pengunjung untuk melihatnya.