Tanaman kesemek alkitabiah ini, yang sama sekali tidak terkait dengan buah kesemek oranye yang kita kenal sekarang, diketahui dari sumber-sumber alkitabiah dan sejarah. Tanaman ini digunakan selama Periode Bait Suci Kedua sebagai salah satu bahan yang mahal untuk memproduksi parfum dupa Bait Suci, selain obat-obatan dan salep.
Menurut sejarawan Josephus, Mark Antony menghadiahkan kebun kesemek berharga yang dulunya milik Raja Herodes, kepada kekasihnya, Cleopatra. Beberapa orang juga mengidentifikasi kesemek itu dalam daftar hadiah yang diberikan oleh Ratu Sheba kepada Raja Sulaiman.
Penemuan mengejutkan ini ditemukan di Taman Nasional Emek Tzurim yang dioperasikan oleh pemerintah Kota Daud. Penemuan ini bermula saat sisa-sisa arkeologi yang ditemukan di sana diayak oleh para sukarelawan dan arkeolog.
Baca Juga: Makam Megah Putri Cleopatra dari Kerajaan Mauretania di Aljazair
Mereka awalnya sedang menyaring tanah dari hasil penggalian Otoritas Barang Antik Israel yang dilakukan di sepanjang batu fondasi Tembok Barat. Di tengah proses pengayakan itulah mereka melihat batu oval kecil berusia 2.000 tahun yang berfungsi sebagai segel selama Periode Bait Suci Kedua.
Segel itu terbuat dari batu kecubung yang berharga yang berwarna ungu. Ada lubang di batu itu yang jadi tempat memasukkan kawat logam yang kemudian digunakan untuk memakai batu itu sebagai cincin. Panjang segel batu oval itu adalah 10 milimeter, lebarnya 5 milimeter dan ketebalannya 7 mlimiter.
Dalam sebuah artikel yang diharapkan akan segera diterbitkan, peneliti Eli Shukron, Prof. Shua Amorai-Stark dan Malka Hershkovitz, yang mempelajari temuan tersebut, mencoba mengkarakterisasi ukiran pada segel tersebut. Menurut para peneliti itu, pada batu mulia tersebut terdapat dua ukiran yang bersebelahan.
Baca Juga: Arkeolog Menemukan Istana Megah Cleopatra, Ratu Mesir Yang Hilang