Chulu West: Tantangan Lama, Bahaya Baru

By , Rabu, 19 November 2014 | 09:18 WIB

Chulu West (6.419mdpl) sebelum 1985, tidak dikenal pendaki Indonesia. Kini, sudah berkali-kali disambangi pendaki Indonesia.

Terakhir, Oktober 2014, tim Fit@Fifty mundur teratur karena derasnya hujan salju. Ternyata, itu bukan pengalaman pertama pendaki Indonesia dipecundangi Chulu West.

Ekspedisi pertama pendaki Indonesia ke Himalaya  Oktober 1985, memilih Chulu West jadi sasarannya. Tim Mapala Universitas Indonesia (UI) awalnya memilih ImjaTse (Island Peak – (6.189 mdpl). Diprakarsai oleh Nico Waworuntu dan Kunto Koesniohadi.

Tim diketuai almarhum Didiek Samsu yang gugur mendaki Aconcagua (21 Maret 1992). Beranggotakan delapan pendaki, termasuk satu perempuan Dara Darmata Hakim. Tim ini berhasil mendirikan highcamp diatas tebing lereng punggung barat pada ketinggian 5200 meter. Dua pendaki Rafiq Pontoh dan Abdul Azis dipiiih melakukan attack summit. Mereka gagal.

Dinding selatan Chulu dari jalan setapak menjelang Ledar (4.200 mdpl). Meskipun disebut trekking peak atau puncak setapak jika jeli memilih rute, maka pendakian bisa sangat teknis, seperti jalur baru di sisi selatan Chulu ini. (Agung Sutiastoro)

Tim pertama Indonesia ini memang minim pengalaman. Di antara anggota yang pernah mendaki selain gunung di Jawa adalah Rafiq Pontoh ketika itu sudah menjelang 50tahun, Hendiarto anggota tim rute baru dinding selatan Carstensz Pyramid (4.884 mdpl).

Kegagalan ini dianggapan “partai tunda” oleh Nico dan Kunto. Mereka pun membuat pendakian ke ImjaTse dua tahun kemudian dan berhasil menempatkan Dara Darmata Hakim di puncak. Kemudian April 1990, “partai revanche” dilakukan kembali oleh Nico dan Kunto ke Chulu West. Kali ini berhasil.

Nico dan Kunto pun berhasil membuktikan bahwa mereka bisa melatih pendaki pemula perempuan untuk mencapai puncak Himalaya. (Baca juga Di Pusaran Siklon Tropik Hudhud)

Pendaki berusaha menembus jalan setapak berselimut salju yang membuat perjalanan lebih lambat. Tak jarang para pendaki mengalami perubahan cuaca saat mendaki akibat waktu tempuh yang terlalu lama. (Gabriel Tri Swastono)

Di antara anggota tim Putri Himalaya, demikian kumpulan mereka dijuluki, ada Clara Sumarwati yang pada tahun 1996 tercatat oleh Chinese Tibet Mountaineering Association berhasil mencapai Everest dari sisi utara. Chulu West adalah pendakian gunung pertama Clara yang sebelumnya berkiprah sebagai resimen mahasiswa Universitas Atmajaya.

Dinding kaca pondokan gunung selalu jadi korban promosi. Banyak pelancong menempelkan sticker termasuk di YakKharka(4.000 mdpl) satu dari dua pondokan terdekat Basecamp ChuluWest.

!break!

Ketika tim Fit@Fifty jeda makan siang di Thorong La Restaurant, terlihat di kaca sticker perusahaan kopi Indonesia yang mensponsori pendaki Borneo. Pendakian tahun 2013 itu berhasil mencapai puncak Chulu East (6.584 mdpl) tepat pada 17 Agustus. Ini diketahui tim Fit@Fifty ketika ramah tamah dengan pegawai konsuler Indonesia di Kathmandu.

Ketika kembali tiba di Jakarta, Rafiq Pontoh sempat menghubungi anggota tim Fit@Fifty. Ia membagi cerita tentang pengalamannya 29 tahun lalu.