Fenomena ini tentu kutanyakan, dan ternyata semua acara, baik acara desa, rapat sekolah sebagai orangtua murid, rapat komite, dan sebagainya dihadiri perempuan. Perempuan di sini mewakili keluarga dalam ranah publik yang bersifat formal. Bahkan media informasi yang selama ini berjalan (pengumuman atau musyawarah setelah salat Jumat) juga lebih banyak dihadiri perempuan.
Begitu dahsyatnya peran perempuan di pulau indah ini. Seorang ibu, istri, asisten suami, penguasa rumah, wakil keluarga, dan entah apalagi yang mungkin belum kutemukan di sini.
Aku tak mau berkomentar mengenai isu gender, silakan Anda sendiri menilainya. Yang jelas, perempuan di pulau ini amatlah luar biasa. Perempuan di sini adalah wanita perkasa.