Paleontolog Temukan Kadal dan Ikan Purba Berusia 100 Juta Tahun

By Ricky Jenihansen, Kamis, 28 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Sciroseps pawhuskai di lingkungan dinosaurus 100 juta tahun yang lalu. (Suarez et al)

Nationalgeographic.co.id—Ahli paleontologi vertebrata dari University of Wisconsin, Oshkosh melaporkan penemuan dua spesies kecil baru. Spesies baru itu yakni, kadal dan ikan purba yang menghuni wilayah yang sekarang dikenal menjadi bagian selatan Amerika sekitar 100 juta tahun yang lalu.

Penemuan di barat daya Arkansas, Amerika Serikat itu adalah kadal kecil yang dinamakan Sciroseps pawhuskai dan ikan bernama Anomoeodus caddoi. Rincian temuan tersebut telah dipublikasikan di PeerJ, Paleontology and Evolutionary Science dengan judul "A new vertebrate fauna from the Lower Cretaceous Holly Creek Formation of the Trinity Group, southwest Arkansas, USA".

Celina Suarez, profesor geosains di Arkansas University merupakan penulis utama makalah dan telah melakukan penelitian puluhan tahun di arena yang dikenal sebagai Formasi Holly Creek. Sedangkan Frederickson yang juga merupakan direktur Weis Earth Science Museum di kampus Fox Cities merupakan penulis kedua.

"Formasi Holly Creek menarik karena beberapa fosil telah dijelaskan dalam publikasi, meskipun telah menghasilkan fosil dinosaurus di masa lalu. Formasi seperti ini membantu kita lebih memahami bagaimana benua itu terhubung dan keragaman hewan yang hidup selama Periode Kapur Awal," kata Frederickson kepada UW Oskhosh Today.

Penemuan ini berfungsi untuk menggarisbawahi berbagai fosil yang ditemukan di situs ini, termasuk dinosaurus, mamalia, ikan, amfibi dan reptil. Temuan itu untuk memperkuat kurangnya variasi fosil yang ditemukan di seluruh Amerika Utara dari periode tersebut.

Frederickson mengatakan, ikan dan kadal mewakili materi, meskipun kecil dan terpisah-pisah, yang menyimpan cukup detail untuk menyebut mereka spesies baru. "Rahang kadal secara khusus menarik karena biasanya fosil terbatas pada potongan-potongan kecil dan terpisah-pisah, sedangkan spesimen yang kami jelaskan dalam makalah ini sebagian besar adalah rahang bawah yang lengkap," katanya.

Baca Juga: Temuan Sains Terbaru: Dua Spesies Kadal Tanpa Kaki Mirip Ular

Weis Earth Science Museum (Weis Earth Science Museum)

Frederickson mulai bekerja dengan proyek tersebut pada tahun 2017. Tahun sebelumnya ia mulai bekerja dengan Suarez di situs penghasil fosil di Montana.

Bagian dari proyek Arkansas termasuk menyelidiki mikro-fosil, atau bahan kecil yang membutuhkan mikroskop untuk melihat secara detail. Ini termasuk ikan, amfibi, reptil dan gigi dinosaurus. Dia membandingkan fosil-fosil ini dengan fosil-fosil dari batuan yang berumur sama di Oklahoma, Montana dan Maryland untuk menentukan spesies mana yang ada dan kemudian memotret material tersebut menggunakan scanning electron microscope. Karya publikasi terbaru ini hadir setahun setelah Frederickson menjadi penulis utama untuk makalah lain yang diterbitkan sebelumnya.

Pada tahun 2020, ia memberikan bukti bahwa Velociraptors kemungkinan tidak berburu dalam jumlah besar dan terkoordinasi seperti yang digambarkan dalam film-film Jurassic Park. Penelitian terbaru ini, tentu saja, berfokus pada makhluk yang jauh lebih tidak glamor daripada raptor yang di cerita Hollywood.

Baca Juga: Misi Mengungkap Ikan Purba di Asa Koma dan Danau Abhé, Djibouti

Rekonstruksi kehidupan purba di zaman kapur. (Russell J. Hawley)

"Saya pikir makalah ini adalah pengingat yang baik bahwa catatan fosil melestarikan banyak hewan yang berbeda, bukan hanya dinosaurus," katanya.

"Makalah ini sangat berfokus pada organisme kecil yang merangkak atau berenang di kaki dinosaurus raksasa, yang terlalu sering tidak terdokumentasi karena sulit dipelajari. Namun, seringkali hewan kecil inilah yang paling banyak memberi tahu kita tentang lingkungan tempat mereka tinggal."

Studi ini dihasilkan dari investigasi jangka panjang yang dimulai di Arkansas pada 1970-an. Daerah itu adalah tempat ribuan jejak sauropoda dan theropoda ditemukan, dimulai pada 1980-an.

Dinosaurus yang sebelumnya diawetkan dari situs tersebut termasuk setidaknya satu sauropoda berleher panjang (kemungkinan Sauroposeidon), theropoda besar (juvenile Acrocanthosaurus), ankylosaur (armored dinosaur), dan raptor berkaki kecil, Deinonychus.

Berbagai fosil yang sangat kecil juga ditemukan, termasuk sisa-sisa hiu, ikan bertulang, katak, kadal, kura-kura, buaya, dan mamalia. Meskipun tidak spektakuler, tulang dan gigi kecil ini mendokumentasikan keberadaan banyak spesies yang penting untuk memahami ekosistem yang hidup di Arkansas jutaan tahun yang lalu.

Baca Juga: Studi Terbaru: Ikan Purba Coelacanth Bisa Hidup Hingga 100 Tahun