Berdasarkan pantauan BBC Indonesia, asap hitam masih terlihat membumbung dari pusat perdagangan tekstil dan batik tersebut hingga pukul 12.00 WIB, Minggu (28/12).
Sebanyak 30 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Namun, api masih terlihat berkobar di sisi tengah pasar tersebut.
Sementara itu, para pedagang di pasar tersebut terlihat sibuk mengevakuasi barang dagangan mereka yang masih bisa diselamatkan.
Salah satu pedagang di Pasar Klewer, Umi Markhamah, mengaku hanya bisa pasrah. Diperkirakan kios miliknya yang terdapat di lantai dua Blok CC ludes dilalap api mengingat awal kobaran api pada Sabtu (27/12) malam berasal dari lantai dua.
"Saya belum bisa mengecek kondisi kios saya karena oleh petugas polisi tidak diperbolehkan masuk. Semoga saja ada keajaiban," kata Umi.
Dia menduga menderita kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pasalnya, semua dagangannya tidak bisa dievakuasi keluar. "Tahu ada informasi kebakaran, saya langsung ke pasar, tetapi ya tidak bisa mengamankan barang dagangannya," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibrahim, pemilik toko kain Aneka Jaya. Ia menyebutkan dua kiosnya yang terletak di dalam pasar luder terbakar. Tidak ada satu pun barang dagangannya yang bisa diselamatkan.
"Dua kios saya habis terbakar. Total kerugiannya mencapai Rp500 juta. Karena barang dagangannya semalam tidak bisa dievakuasi," ujar dia.
Fatum Al Katiri, seorang pedagang busana muslim di Pasar Klewer, memperkirakan total kerugian para pedagang mencapai miliaran rupiah. Sebab, jumlah pedagang yang berjualan mencapai 2.000 orang.
Fatum berharap Pemerintah Kota Solo segera membuatkan pasar darurat. Sebab, sebagian pedagang di Pasar Klewer menggantungkan hidupnya dari berjualan di pasar ini.
"Secepatnya harus segera dibuatkan pasar darurat. Pemerintah harus cepat membuatkan tempat untuk berjualan. Para pedagang itu hidupnya ya dari sini. Saya juga punyanya toko hanya satu yang terbakar itu, keluhnya.
Pasar daruratWali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku Pemkot Solo telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah pusat terkait musibah kebakaran ini.