Kenali Alat-alat yang Digunakan Tim Penyelam Pasukan Khusus Ini

By , Jumat, 2 Januari 2015 | 08:15 WIB

-Pisau 

Dalam proses pencarian, pasukan Kopaska juga turut membawa sebuah pisau berukuran kecil. Pisau itu bergagang hitam dengan gerigi di satu sisinya. Pisau itu bisa digunakan, misalnya, untuk memutuskan sabuk pengaman yang membuat para penumpang AirAsia. Diduga, banyak penumpang yang terjepit oleh sabuk pengaman sehingga tidak mengapung ke permukaan. Apakah pisau juga bisa digunakan untuk melawan hewan di dalam laut yang akan menyerang?

"Oh kalau di dalam laut itu semua teman kita. Sejauh ini belum ada kejadian seperti itu," jawab Wido.

!break!

-Balance 

Balance adalah beban yang dililitkan di bagian pinggang anggota Kopaska, layaknya sebuah ikat pinggang. Bedanya, balance ini memiliki lima lempengan besi. Satu lempengan besi beratnya mencapai 1 kg.

"Besinya ini bisa dicopot, jadi nanti tergantung penyelamnya mau pakai berapa," ujar Wido.

Balance digunakan sebagai beban agar anggota Kopaska bisa turun dan menyelam dengan mudah ke dasar laut. "Jadi tidak terlalu banyak energi terbuang," jelas Wido.

Untuk kembali berenang ke permukaan, rompi yang digunakan Kopaska juga sudah dilengkapi dengan semprotan oksigen yang membuat mereka kembali ke atas dengan mudah.

-Floating Bag 

Floating Bag adalah sejenis tenda parasut yang berguna untuk mengangkat barang-barang berat di dasar laut. Barang-barang yang akan diangkut diletakkan dalam floating bag tersebut. Kemudian floating bag diisi oleh oksigen yang digunakan oleh para anggota Kopaska. Floating bag pun akan mengembang dan terangkat dengan sendirinya ke permukaan.

"Tapi ini tidak untuk mengangkat jenazah. Kalau jenazah bisa mengapung sendiri," ujar Wido.

-Hand Held Sonar System 

Terakhir, yang paling canggih dan sangat berguna bagi pencarian AirAsia ini adalah Hand Held Sonar System. Alat ini dapat mendeteksi logam yang ada di dasar laut. Serpihan pesawat air asia pun bisa terdeteksi jika berada dalam radius yang masih terjangkau. Nantinya, setiap logam yang terdeteksi akan mengeluarkan bunyi "ping", yang dapat didengar anggota kopaska dengan menggunakan sejenis headset.

Semakin kencang bunyi terdengar, maka semakin dekat jarak benda logam. Sonar System ini dapat menjangkau benda hingga kedalaman 90 meter dan luas 2.000 meter. Ada pun kedalaman laut sekitar jatuhnya pesawat AirAsia adalah 35 meter.