Penampakan Mirip Monster Jepang Ditemukan di Rasi Bintang Sagitarius

By Utomo Priyambodo, Jumat, 29 Oktober 2021 | 09:00 WIB
Gambar yang didapat oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer ini menunjukkan penampakan pembibitan nebula bintang-bintang yang terletak di rasi bintang Sagitarius. (NASA/JPL-Caltech)

Nationalgeographic.co.id—Penampakan mirip monster raksasa dari film Jepang terlihat di sebuah gambar dari luar angkasa. Gambar penampakan ini diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA, yang beroperasi dari tahun 2003 hingga 2020.

Gambar yang didapat oleh Teleskop Luar Angkasa Spitzer ini sebenarnya menunjukkan penampakan pembibitan nebula bintang-bintang yang terletak di rasi bintang Sagitarius, di sepanjang bidang Bima Sakti. Wilayah terang di kiri bawah (yang sepertinya dipegang oleh makhluk besar?) adalah wilayah pembentuk bintang yang dikenal sebagai W33, dan berjarak sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi.

Makhluk besar apakah yang dimaksud? Petunjuknya, cobalah ingat-ingat sosok monster raksasa yang berasal dari film Jepang tahun 1950-an.

Kalau masih sulit menebaknya, Anda mungkin perlu menyipitkan mata sedikit dan menggunakan imajinasi Anda sebelum identitas monster itu disebutkan di akhir tulisan ini.

Kembali terkait detail gambar ini. Gambar ini dulu diambil sebagai bagian dari Spitzer's GLIMPSE Survey, yang merupakan singkatan dari Galactic Legacy Infrared Mid-Plane Survey Extraordinaire. Meskipun teleskop Spitzer sekarang sudah pensiun alias sudah tak beroperasi lagi, gambar-gambar yang pernah dikumpulkannya dari luar angkasa masih dianalisis oleh banyak ilmuwan.

Salah satu yang melakukan analisis terhadap gambar-gambar itu adalah Robert Hurt, astronom dari California Institute of Technology (Caltech). Yang menarik, dengan menggunakan sedikit imajinasinya, dia berhasil menemukan sesuatu dalam salah satu gambar tersebut.

Baca Juga: Kenali Lebih Jauh Soal Planet Godzilla

Gambar pemibibitan nebula bintang-bintang ini mirip sosok monster raksasa dari film Jepang yang terkenal. Apakah itu? (NASA/JPL-Caltech)

Seperti yang terlihat dalam gambar terakhir di atas, Hurt berpikir seolah ada monster Godzilla di gambar tersebut.

"Saya tidak mencari monster," kata Hurt, seperti dikutip dari Science Alert.

"Saya kebetulan melihat suatu wilayah langit yang telah saya jelajahi berkali-kali sebelumnya, tetapi saya tidak pernah memperbesarnya. Terkadang jika Anda hanya memotong suatu area secara berbeda, itu memunculkan sesuatu yang tidak Anda lihat sebelumnya. Itu adalah mata dan mulut 'Godzilla' yang meraung kepada saya."

Pareidolia adalah kecenderungan untuk melihat sesuatu yang bermakna dalam gambar yang tidak berarti, dan itu cukup sering terjadi, termasuk dalam gambar alam semesta. Hal itu pulalah yang tampaknya terjadi pada Hurt saat melihat gambar tersebut.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'

Ya, seolah ada monster Godzilla yang sedang memegang sesuatu di gambar dari luar angkasa ini. (NASA/JPL-Caltech)

Kembali soal pembibitan nebula bintang-bintang yang ditunjukkan oleh gambar ini, warna biru, cyan, hijau, dan merah digunakan untuk mewakili panjang gelombang cahaya inframerah yang berbeda, dengan kombinasi kuning dan putih dari panjang gelombang tersebut. Biru dan cyan menunjukkan cahaya yang dipancarkan oleh bintang-bintang, hijau menunjukkan debu dan molekul organik yang disebut hidrokarbon, dan merah menunjukkan debu hangat yang dipanaskan oleh bintang-bintang atau supernova.

Pekerjaan Hurt dalam memeriksa data yang dikumpulkan oleh Spitzer memerlukan kesabaran, ketelitian, serta ketekunan. Untuk meningkatkan kesadaran akan pekerjaannya inilah Hurt terkadang mengasosisasikan gambar-gambar yang ia lihat dengan objek-objek populer seperti monster Godzilla untuk membangun kisah-kisah menarik yang telah dibawa oleh Spitzer.

"Ini adalah salah satu cara kami ingin orang terhubung dengan pekerjaan luar biasa yang dilakukan Spitzer," kata Hurt.

"Saya mencari area menarik yang benar-benar dapat menceritakan sebuah cerita. Terkadang ini adalah cerita tentang bagaimana bintang dan planet terbentuk, dan terkadang tentang monster raksasa yang mengamuk di Tokyo."