Psikopat Mungkin Ada di Sekitar Kita

By , Kamis, 5 Februari 2015 | 14:03 WIB
Menikmati penderitaan orang akibat ulahnya dan tajam mengendus calon korban potensial.

Dengan teknik pencitraan otak, penelitian ahli neurosains Kent A Kiehl dalam "Psychopath Whisperer: The Science of Those without Conscience" (2014) menemukan, kepadatan materi abu-abu di dalam dan sekitar sistem limbik (terkubur di otak besar, yang mengolah perasaan) pada psikopat berkurang 5-10 persen dibandingkan dengan non-psikopat.

Jaringan yang menghubungkan sistem limbik ke lobus depan (terkait penalaran dan pengambilan keputusan), juga terganggu.

Selain Cleckly, psikolog Robert Lindner (1914-1956), penulis buku Rebel without a Cause: the Hypnoanalysis of a Criminal Psychopath (1944) telah mengingatkan, kegagalan menengarai psikopat berpotensi memicu krisis. Oleh karena, kemungkinan persebarannya sampai ke institusi-institusi penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

____________________________

Oleh: Maria Hartiningsih