Apakah Mungkin Ada Data Palsu dalam Tragedi MH370?

By , Senin, 16 Maret 2015 | 06:55 WIB

Sementara itu, dua orang berpaspor Ukraina duduk di bagian tengah pesawat, tepat di bawah antena Satcom Inmarsat berada, serta di sisi di mana kotak controller berada, yaitu di gang sebelah kiri.

Peta kursi B777-200 MH370, B adalah posisi duduk penumpang Rusia yang dekat dengan Electronics-and-Equipment (E/E) bay, CD: posisi penumpang berpaspor Ukraina yang dekat dengan instalasi Satcom. (Jeff Wise)

Palka Electronics-and-Equipment (E/E bay) adalah pintu di dasar lantai kabin yang memberi akses ke peranti komputer yang memproses sinyal-sinyal elektronik pesawat. Pintu ini tersembunyi di bawah karpet kabin dan lokasinya sedikit di belakang pintu kokpit pesawat.

Sebuah video yang diunggah di YouTube menjelaskan secara detail di mana lokasi E/E bay dalam sebuah pesawat B777 dan bagaimana cara mengaksesnya.

Belum diketahui apakah ketiga penumpang etnis Rusia itu sengaja memilih posisi kursi tersebut atau tidak. Jika dugaan yang diungkapkan Jeff benar, Jeff berpendapat merekalah dalang di balik hilangnya sinyal MH370 dan kemudian memalsukannya.

!break!

Mungkinkah dipalsukan?

Lalu, segampang apa memalsukan data BFO yang ditransmisikan oleh pemancar sinyal pesawat? Pengamat penerbangan dari Indonesia, Gerry Soejatman, mengatakan, hal tersebut cukup mudah bagi yang mengerti.

Menurut Gerry dalam blog pribadinya, data BFO yang merupakan data eror dari koreksi Doppler antara pesawat dan satelit mudah untuk dimanipulasi dengan mematikan Satcom dan mengakali Satellite Data Unit (SDU) sebelum ditransmisikan.

Posisi pesawat diketahui dari inertial reference system (IRS) yang kemudian ditransmisikan ke SDU melalui jalur komunikasi ARINC (penyedia layanan komunikasi yang banyak digunakan oleh maskapai di dunia, salah satunya Malaysia Airlines).

Transmisi tersebut bisa digantikan dengan sebuah Satellite Reference Unit (SRU) independen, yaitu sistem IRS yang berbeda dari yang ada di pesawat.

SRU dan IRS tersebut, dikatakan Gerry, juga bisa ditransmisikan melalui emulator ARINC. Emulator tersebut bahkan bisa dijalankan melalui sebuah laptop.

Untuk melakukannya, beberapa tahapan harus dilakukan, seperti mengambil alih pesawat, mematikan transponder, mematikan salah satu generator atau mematikan salah satu komputer di dalam E/E bay, mengganti transmisi ARINC dengan menghubungkan ARINC emulator sebelum ditransmisikan ke SDU, dan nyalakan kembali.

Inilah yang menjelaskan mengapa koneksi ACARs dan satelit MH370 sempat "gelap" untuk sementara waktu kemudian kembali memancarkan sinyal dan melakukanhandshake setiap satu jam sekali dengan satelit Inmarsat.

Teori yang diungkap oleh Jeff tersebut menurut Gerry teori alternatif. "Itu teori alternatif, teori logisnya saat ini masih ke arah Samudra Hindia," kata Gerry.

Terkait benar atau tidak teori tersebut, Gerry tidak mau menjawab. Ia lebih menekankan kepada peningkatan kewaspadaan bahwa sebenarnya cara pemasangan unit komunikasi pesawat dengan satelit selama ini masih rentan bahaya, bisa diakses dengan mudah dan dimanipulasi.

Sebagai solusi, Gerry menyebut saat ini dibutuhkan teknologi pelacakan pesawat dengan sistem yang berbiaya lebih murah. Sistem tersebut harus terpisah dari sistem komunikasi satelit dan tidak bisa diutak-atik di sepanjang penerbangan.