Manusia, dianggap sebagai makhluk paling sempurna dan berkuasa di bumi yang sudah berusia 4,5 miliar tahun.
Tapi ternyata, manusia tak sedari dulu menjadi penguasa mayapada.
Bahkan, era persis manusia menjadi penguasa dan menimbulkan pengaruh besar terhadap pertumbuhan jagad atau secara ilmiah disebut era "antroposin" masih menjadi perdebatan kalangan ilmuwan.
Meski begitu, para antropologis memperkirakan dimulainya era antroposin tergolong baru, yakni pada medio abad ke-20.
Periset University of Leicester Inggris, Jan Zalasiewicz, berargumentasi periode persis antroposin bermula sejak Revolusi Industri di Inggris
"Namun, efek keberadaan manusia semakin lama semakin besar, tepatnya sejak pertengahan abad ke-20," tuturnya seperti dikutip dari motherjones.com, laman berita alternatif berbasis di Amerika Serikat, Kamis (2/4).
Perkiraan tersebut bukan tanpa alasan kuat. Bagi ilmuwan, satu periode geologis selalu ditandai kepunahan atau bencana alam besar. Bisa juga ditandai kemunculan berbagai spesies baru yang signifikan.
Merujuk premis seperti itu, adalah kuat bila era antroposin dimulai pada pertengahan abad ke-20. Tepatnya, sejak bom nuklir kali pertama berhasil diledakkan di Alamogordo, New Mexico, 16 Juli 1945.
Menurut berbagai tes, bom atom dapat meninggalkan efek yang begitu besar sama seperti bencana alam, khususnya terhadap alam berikut ekosistem.
Namun, menurut beberapa peneliti lain, justru periode Antroposin bermula jauh sebelum itu.
"Jika periode Antroposin mulai pada tahun 1945, maka pengolahan alam yang dilakukan oleh manusia saat menebang pohon atau bercocok tanam terjadi sebelum periode itu," ujar Bill Ruddiman, ilmuwan iklim University of Virginia.
Walau masih diperdebatkan, perkiraan ikhwal era antroposin itu tentu menjadi kontroversial, terutama bagi kalangan yang pro-teori creatio.
Sebab, mereka meyakini manusia sudah menjadi penguasa sejak permulaan marcapada.