5. Anggrek Berwajah Monyet. Nama ilmiah bunga ini adalah Dracula simia. Dracula bermakna naga kecil seperti yang terlihat pada dua taji panjangnya yang menyerupai naga. Simia merupakan istilah yang menjelaskan kalau bunga ini menyerupai seekor monyet.
Anggrek monyet ini biasanya tersembunyi di ketinggian hampir 2.000 meter di hutan tenggara Peru dan Ekuador.
6. Bunga Bibir. Tanaman ini bernama Psychotria elata. Tanaman kecil yang tumbuh di hutan tropis ini memiliki bunga yang dikenal dengan sebutan bunga bibir karena menyerupai bibir wanita bergincu merah.
Ditemukan di hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Selatan seperti Kolombia, Kosta Rika, Panama dan Ekuador, tanaman ini tampaknya telah berevolusi sehingga memiliki bentuk unik. Menariknya lagi, warna merah menggoda merupakan daya tarik utama untuk memancing kehadiran para penyerbuk seperti burung kolibri dan kupu-kupu.
7. Hydnora Africana. Hyndora Africana adalah merupakan satu tanaman paling unik di Afrika bagian selatan, tepatnya di pesisir barat Namibia, ke utara sepanjang Swaziland, Botswana, hingga Ethiopia. Bila dilihat dengan kasat mata, Hyndora Africana tak terlihat seperti sebuah tanaman. Meski demikian, bentuknya yang terbilang aneh membuat tanaman ini terlihat menakjubkan.
Bahkan, beberapa spesies dari tanaman ini mirip dengan jamur. Hydnora africana tidak tumbuh sebagai tanaman yang dapat dibudidayakan karena ketergantungan hidupnya pada tanaman inangnya. Di alam liar, ia tumbuh melalui benih yang disebarkan oleh burung dan mamalia kecil.
8. Bunga Bangkai. Bunga bangkai (Amorphophallus titanium) merupakan tumbuhan suku talas-talasan (Araceae) yang endemik Sumatera, Indonesia, sekaligus dikenal sebagai tumbuhan bunga (majemuk) terbesar di dunia.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Bunganya berumah satu dan protogini: bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri.
Saat ini, bunga bangkai tersebar di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis. Uniknya, banyak pengunjung yang datang justru ingin “menikmati” baunya itu.
9. Rafflesia. Rafflesia atau bunga padma raksasa merupakan salah satu kekayaan keragaman hayati yang dijumpai di hutan tropis Indonesia. Rafflesia merupakan bunga yang dapat mengeluarkan bau busuk. Namun, masyarakat sering tertukar dengan penyebutan bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum).
Meskipun sama-sama berbau bangkai, jenis rafflesia (rafflesia spp) dan bungai bangkai raksasa merupakan jenis yang berbeda. Jika rafflesia bentuk bunganya melebar, maka bunga bangkai raksasa memiliki bunga tinggi memanjang. Jika rafflesia merupakan tumbuhan endoparasit, maka bunga bangkai merupakan tumbuhan seutuhnya yang berkembang dari umbi. Indonesia, tercatat sebagai rumah bagi 17 spesies rafflesia.
10. Pando. Sepintas, sepertinya tidak ada yang istimewa dengan pepohonan tersebut karena terlihat hanyalah pohon-pohon berukuran biasa di hutan Fishlake National Park, Utah. Namun, berkat pengujian genetik, diketahui bahwa hutan yang meliputi area seluas 46 hektar ini sebenarnya adalah organisme klonal tunggal yang tumbuh dari benih tunggal kuno. Pohon ini menyebar karena akarnya yang mampu mengirim tunas yang tumbuh menjadi apa yang terlihat seperti pohon individu.
Karena semua pohon di hutan ini (semunya sekitar 47.000 pohon) adalah bagian dari organisme yang sama, maka perilaku hutan ini juga luar biasa. Misalnya, seluruh hutan bertransisi bersamaan dari musim dingin ke musim semi dan penggunaan jaringan akar yang luas untuk mendistribusikan air dan nutrisi dari pohon-pohon yang memiliki kelebihan air ke pohon-pohon yang kekurangan.
Kondisi ini sesuai dengan nama pando yang berarti “saya menyebar”. Hutan ini diperkirakan sudah berusia 80 ribu tahun, dan secara keseluruhan diperkirakan mempunyai berat 6.600 ton, yang membuatnya menjadi organisme terberat dan tertua di muka bumi.