Nationalgeographic.co.id—Pengunjung museum Pius-Clementine di Vatikan sering kali berhenti setiap melihat patung ini. Terletak di Octagonal Court, patung "Laocoön and His Sons" menggambarkan adegan yang menggetarkan. Seekor ular laut meliliti pria dan kedua putranya yang ketakutan. Ketiganya digambarkan berjuang dengan sia-sia agar terlepas dari ular yang siap untuk menyerang.
Sebuah studi tentang horor dalam marmer, Nigel Spivey menyebutnya sebagai "ikon prototipikal penderitaan manusia”. Kisah suram pendeta Troya Laocoön dan putra-putranya dituliskan dalam berbagai versi. Namun kisah yang dituliskan oleh Plinius yang Tua merupakan salah satu yang paling dikenal.
Di akhir Perang Troya, Laocoön menduga bahwa kuda kayu yang dikirim oleh orang Yunani adalah jebakan. Setelah memukul kuda dengan tombak, Laocoön dan putra-putranya ditangkap oleh ular laut. Ular tersebut menyeret mereka ke kematian, yang ditafsirkan sebagai hukuman ilahi.