Nationalgeographic.co.id—Seekor kambing jantan ditempatkan beberapa meter dari dua foto wanita dengan ekspresi yang berbeda, yang pertama dengan ekspresi murung atau marah dan yang kedua dengan ekspresi tersenyum. Kambing tersebut kemudian dilepaskan dan memilih salah satu foto. Hasilnya kambing itu memilih foto dengan wajah yang ceria, mendekatinya dan menciumnya dengan moncongnya.
Perlakuan terhadap kambing tersebut adalah bagian dari penelitian yang dipimpin oleh para ilmuwan di Queen Mary University of London. Ternyata, kambing dapat membedakan antara ekspresi wajah manusia dan lebih suka berinteraksi dengan orang yang bahagia. Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science.
Dalam laporannya, peneliti menyebutkan bahwa domestikasi telah membentuk fisiologi dan perilaku hewan untuk lebih beradaptasi dengan lingkungan manusia. Oleh karena itu, ekspresi wajah manusia mungkin sangat informatif bagi hewan peliharaan untuk bekerja sama dengan manusia, seperti anjing dan kuda.
Halaman berikutnya...
Namun, sebelumnya tidak diketahui apakah hewan lain, dan khususnya yang didomestikasi terutama untuk produksi, seperti kambing, mampu memahami isyarat emosional manusia. Dalam penelitian ini, para peneliti menyelidiki apakah kambing dapat membedakan ekspresi wajah manusia ketika secara bersamaan diperlihatkan dua gambar manusia yang tidak dikenal dengan valensi emosional yang berbeda.
Dalam penelitian itu, tim peneliti melakukannya kepada 20 ekor kambing yang diinteraksikan dengan gambar ekspresi wajah manusia yang positif (bahagia) dan negatif (murung atau marah). Peneliti menemukan bahwa kambing lebih senang melihat dan berinteraksi dengan wajah yang bahagia.
Dr. Alan Mc Elligot yang memimpin studi di Queen Mary University of London yang sekarang berbasis di University Roehampton mengatakan studi tersebut memiliki implikasi penting untuk bagaimana kita berinteraksi dengan ternak dan spesies lain. "Karena ternyata kemampuan hewan untuk melihat emosi manusia mungkin tersebar luas dan tidak hanya terbatas pada hewan peliharaan," kata Elligot kepada Queen Mary University of London News.
Baca Juga: Pengalaman Bung Karno Nonton Film Kelas Kambing Sampai Film Gedongan
Penelitian yang dilakukan di Buttercups Sanctuary for Goats in Kent itu, melibatkan para peneliti yang menunjukan pasangan-pasangan kambing kepada wajah statis berwana abu-abu yang tidak dikenal dari individu yang sama yang menunjukan ekspresi wajah bahagia dan marah.
Tim menemukan bahwa gambar bahagia memunculkan interaksi lebih besar pada kambing yang melihat gambar, mendekati gambar itu dan menciumnya dengan moncongnya. Ini terutama terjadi ketika wajah-wajah bahagia ditempatkan di sebelah kanan arena uni yang menunjukan bahwa kambing menggunakan otak kiri mereka untuk memproses emosi positif.
Dr. Christian Nawroth, penulis utama dari Queen Mary University of London yang sekarang berbasis di Institut Leibniz untuk Biologi Hewan Ternak mengatakan, bahwa mereka sudah tahu bahwa kambing sangat selaras dengan bahasa tubuh manusia. Namun mereka tidak tahu bagaimana mereka bereaksi terhadap ekspresi emosi manusia yang berbeda, seperti kemarahan dan kebahagiaan.
Baca Juga: Tidak Kalah dengan Anjing, Kambing Juga Miliki Kecerdasan dan Cinta
Menurut peneliti, penelitian ini memiliki implikasi untuk memahami bagaimana hewan memproses emosi manusia. "Di sini, kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa kambing tidak hanya membedakan antara ekspresi ini, tetapi mereka juga lebih suka berinteraksi dengan yang bahagia," kata Nawroth.
Sementara rekan penulis Natalia Albuquerque dari University of Sao Paulo mengatakan, studi tentang persepsi emosi telah menunjukan kemampuan yang sangat komplesk pada anjing dan kuda. "Namun saat ini, tidak ada bukti bahwa hewan seperti kambing mampu membaca ekspresi manusia, hasil penelitian mereka tersebut membuka jalan baru untuk memahami kehidupan emosional semua hewan domestik," kata Albuquerque.
Baca Juga: Makan Daging Kambing Sebabkan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?