10 Satwa Menuju Kepunahan

By , Senin, 18 Mei 2015 | 18:00 WIB

Kategori "terancam punah" mungkin tidak lagi mewakili keberadaan 12 jenis satwa di dunia yang menuju kepunahan ini. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) telah menetapkan mereka sebagai  “critically endangered”.

Berikut adalah 10 satwa yang membutuhkan konservasi intens :

Ruffed Lemur

Lemur hitam-putih ini berasal dari Madagaskar. Binatang ini unik yang berkomunikasi melalui aroma tubuh ini menjadi favorit perdagangan satwa. Populasinya yang menurun pesat membuatnya patut dimasukkan dalam daftar perlindungan khusus.

Sumatran Rhinos

Warga lokal tak henti memburu cula dari badak Sumatra, diperkirakan sampai saat ini jumlahnya kurang dari 200 ekor.

Lemur Leaf Frog

Lemur leaf frog (MICHAEL/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Katak hijau paling sering dijumpai di Amerika Tengah, populasinya menurun karena tertular virus chytridiomycosis yang disebabkan oleh jamur chytrid.

Monk Seal

Kotornya lautan, erosi pantai, dan alat-alat pancing yang menjerat mereka menyebabkan anjing laut menjadi salah satu spesies yang terancam punah.

Bog Turtle

Bog Turtle (JOEL SARTORE/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Perubahan iklim yang ekstrim telah mengancam habitat alami kura-kura ini.

Burung Bangkai / Vultures

Populasi spesies ini menurun 99% karena mereka memakan bangkai hewan ternak yang semasa hidupnya tumbuh dengan obat-obatan kimia berbahaya.

Vaquita

Lumba-lumba Vaquita (FLIP NICKLEN)

Masih termasuk dalam keluarga lumba-lumba, Vaquita menjadi lumba-luma terkecil dengan berat 55kg.

Pangolin

Trenggiling Sunda (JOEL SARTORE/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Daging dan sisik Trenggiling masih menjadi favorit oleh negara Tiongkok dan Vietnam. Bulan Mei ini baru saja terungkap penyelundupan di Vietnam puluhan ton trenggiling berasal dari Indonesia.

Iberian Lynx

Kucing ini menjadi ikon dari Spanyol dan Portugal. Jumlah yang tersisa dari spesies ini hanyalah 225 dan kini berada di dalam pusat konservasi Sierra de Andujar.

Western Lowland Gorilla

Masih terikat oleh perburuan ilegal dan virus ebola yang membunuh spesies ini. Dalam 20-25 tahun terakhir populasi Gorilla tak mencapai 60%