Kisah Heroik Relawan Saat Mengangkat Jenazah Pendaki di Kawah Merapi 2

By , Rabu, 20 Mei 2015 | 17:15 WIB

Sementara itu, Endro Sambodo (31), menuturkan, dia merasa ada campur tangan Tuhan saat dirinya menjadi rescuer di dasar Kawah Merapi. Dia bercerita bahwa ketika menuruni kawah, suhu dan tekanan gas normal, bahkan aman untuk bernapas.

"Ketika saya coba copot maskernya, oksigen normal, gas tidak ada dan suhunya terbilang normal bagi ukuran kawah," ujarnya.

Warga Yogyakarta itu mengatakan, ini adalah pengalaman pertamanya menuruni bagian terdalam dari gunung. Dia mengaku mengajukan diri ketika ditawari oleh rekannya, Lahar.

"Suhu dan gas di atas aman, siapa yang paling berani silakan ikut," ujar Endro menirukan Lahar.

Lalu dirinya pun dengan segala perhitungan turun dan menyelamatkan korban. Setelah packing, dia lalu menempatkan jenazah pada ketinggian 50 meter dari dasar kawah.

Setelah itu, dia dan lahar memutuskan untuk naik kembali, tingkat gas dan suhu pun secara tiba-tiba naik.

"Ketika kami berdua naik, suhu melonjak hingga ratusan derajat celcius dan konsentrasi gas mulai meningkat. Untung tenang gasnya, tidak sampai naik ke atas. Ini namanya 99 keberuntungan dan satu persen kemampuan. Inilah yang saya maksud campur tangan Tuhan," ucap anggota SAR DIY itu.