Nationalgeographic.co.id - Copernicus lahir pada 19 Feberuari 1473 dalam keluarga borjuis di Torun. Ayahnya adalah pedagang yang baru saja tiba dari Krakow, ibu kota kerajaan Polandia dan ibunya berasal dari keluarga lokal yang kaya. Torun adalah salah satu pusat kota utama di Polandia Utara. Lokasinya di Vistula, di persimpangan rute perdagangan, berkontribusi pada kekayaan kota dan penduduknya.
Copernicus mendaftar di Akademi Krakow pada 1491. Itu adalah satu-satunya universitas di Polandia. Didirikan pada 1364, kampus ini menjadi terkenal pada paruh kedua abad ke-15 sebagai pusat penting matematika dan astronomi. Krakow saat itu ialah kota kosmopolitan, pengunjungnya (pedagang, pengrajin, intelektual) dari seluruh Eropa.
Pamannya, Lukas Watzelrode, menyadari bakat keponakannya dan mengirimnya untuk belajar hukum di Bologna. Perjalanan ke Italia, tempat lahirnya budaya Renaisans, adalah impian intelektual saat itu.
Di Italia, Copernicus, alih-alih mengabdikan dirinya untuk studi hukum, ia justru tertarik pada sains. Dia dengan cepat berhubungan dengan astronom Bolognese terkenal, Domoenico Novara. Pada 1500 Copernicus pergi ke Roma untuk berpartisipasi dalam perayaan tahun Yobel (mungkin untuk menjalankan hukum kanonik dalam admisitrasi kepausan). Copernicus mungkin tidak kuliah astronomi, tetapi dia sering bercakap soal itu pada lingkungan kecilnya, tipikal Renaisans.
Sekitar tahun 1510, Copernicus menetap di Frombork. Ia mengamati cakrawala malam demi malam. Dia membangun pavimentum, sebuah teras datar di mana dia meletakan semua instrumen astronomi yang dibuat sendiri. Sampai akhir hayatnya, dia dengan cermat mencatat hasil pengamatannya dan membangun model alam semesta yang rumit.
Baca Juga: Sebelum Copernicus, Suku Maya Telah Menghitung Pergerakan Planet
Pada 1540, Georg Joachim Rhecticus menjadi orang yang membantu ketenaran Copernicus dan membangkitkan dasar umum teori heliosentrisnya (menempatkan matahari di pusat alam semesta dan bumi berputar mengelilinginya). Teks berjudul Commentariolus menjadi terkenal di kalangan astronom. "Semua bola berputar mengelilingi Matahari, yang merupakan pusat dari semuanya (...). Setiap gerakan yang tampaknya terjadi di bidang bintang tetap sebenarnya bukan karena pergerakannya, melainkan karena pergerakan Bumi," tulis Copernicus.
Rheticus ingin mengetahui dan belajar secara pribadi dari Copernicus. Apa yang mengejutkannya ketika dia menemukan bahwa Copernicus memiliki manuskrip yang berisi karya yang jauh lebih rumit, penuh pengamatan, perhitungan, dan model geometris.
Dengan semangat dan dukungan teman-teman astronom, termasuk Toedemman Giese, Rheticus berhasil meyakinkan Copernicus untuk mengesahkan publikasi Narratio prima-nya. Pada 1543, berkat komitmen pribadi dari Rheticus, versi lengkap dari The Revolutions of the Celestial Spheres muncul di Nuremberg. Copernicus sudah sekarat waktu itu, setelah strok menimpanya dia meninggal pada 24 Mei.