Pada penelitian ini, para ahli menggunakan teknik Reflectance Transformation Imaging (RTI), Dr. Davis dan rekan meninjau plakat Stonehenge ini, pembuatannya, asal-usulnya, dan pengaruh artistiknya. Teknik fotografi ini menonjolkan berbagai kemampuan artistik dalam desain geometris yang dominan pada setiap plakat. Teknik ini tidak hanya menunjukkan komposisi yang disengaja, dipentaskan, eksekusi dan detail, tetapi juga memberikan wawasan tentang inspirasi para seniman Neolitik.
Dalam satu contoh, adalah mungkin untuk menyarankan bahwa desainnya tidak abstrak, melainkan mendeskripsikan objek yang dikenal seniman di dunia nyata.
"Salah satu hasil yang paling menarik dari studi baru ini adalah bagaimana penerapan teknologi modern pada artefak kuno telah memungkinkan kita tidak hanya lebih memahami metode kerja para seniman Neolitik, tetapi juga melihat sekilas motivasi dan cara berpikir mereka," kata Dr. Matt Leivers, seorang arkeolog di Wessex Archaeology.
Menurut Dr. Phil Harding, anggota peneliti lainnya, ukiran plakat kapur merupakan penanda budaya yang penting pada periode Neolitikum. "Dengan memanfaatkan kemajuan teknik fotografi, dimungkinkan untuk menyarankan bahwa seniman Neolitik menggunakan objek yang mereka kenal di dunia nyata sebagai inspirasi ekspresi artistik mereka, misalnya, dalam representasi kawat terpelintir yang menjadi bagian dari desain pada Plakat 1," kata Harding.