HUT ke-728 Majapahit: Menata Kembali Literasi Peradaban Majapahit

By Galih Pranata, Minggu, 14 November 2021 | 10:00 WIB
Kerusakan situs Trowulan, makam putri Champa, sekitar tahun 1870-an. (Wikiwand)

Nationalgeographic.co.id—Seolah permata yang hilang ditelan zaman, berlian-berlian arkeologis milik Majapahit masih tertimbun di dalam bumi. Ada juga yang hilang terhempas rasa tidak tahu masyarakat tentang warisan peradaban yang luhur.

Sudah sekitar 728 tahun yang lalu, manuskrip hingga inskripsi Majapahit telah banyak bercerita tentang keagungannya. Hanya saja, banyaknya temuan arkeologis oleh penduduk setempat, malah disalahgunakan. 

Banyak di antara temuan ahli yang disimpan oleh para arkeolog, hilang dicuri oleh orang yang tak bertanggung jawab. Begitu juga dengan temuan benda-benda pusaka yang dijual dan digunakan untuk kepentingan pribadi penduduk lokal.

Adanya upaya untuk melakukan taksonomi data dan perlindungan tentang warisan Majapahit, giat dilakukan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) yang meluncurkan situs web Direktori Majapahit (direktorimajapahit.id) sebagai literasi digital tentang Majapahit.

Peluncuran direktori ini bertepatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Majapahit ke-728. Direktori ini bertujuan untuk memperkaya dan menata kembali literasi Majapahit sebagai warisan budaya dunia.

Direktori ini diperkaya dengan beberapa sumber dan perspektif para ahli dari berbagai rumpun disiplin ilmu, seperti arkeologi, sejarah, arsitektur, hingga filologi. Mereka mengemas direktori agar dapat membantu masyarakat luas untuk mengenal Majapahit secara mendalam.

Baca Juga: Jejak Tanah Leluhur Para Raja Jawa di Metropolitan Kuno Majapahit

"Direktori Majapahit merupakan sebuah platform yang berfungsi sebagai pusat data digital yang menjelaskan berbagai informasi terkait Pusaka Majapahit. Konsep platform ini memiliki dua pendekatan, yaitu: informatif dan kolaboratif," dilansir dari laman resmi Direktori Majapahit.

"Direktori Majapahit adalah terobosan baru di dunia akademik. Para scholar akan mewujudkan dialog-dialog akademik dari berbagai rumpun disiplin, menciptakan diplomasi sains," ungkap Widjaja Martokusumo, Guru Besar Perancangan Arsitektur ITB.

Tangkapan dari acara Talk Show 'Memahami Majapahit Secara Digital' bersama para pembahas, mengkaji Majapahit dalam peluncuran sebuah direktori. (YAD/Zoom Meeting)

Widjaja bersama para pembahas ahli mengutarakan hasil pengamatannya dalam Talk Show Memahami Majapahit Secara Digital: Peluncuran Direktori Majapahit yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom dan Youtube, pada 12 November 2021.

"Ada banyak hal yang ditutup-tutupi tentang Majapahit sehingga data dan fakta menjadi menyempit. Namun, para penggiat dalam direktori, berusaha untuk menjangkau batasan-batasan itu yang sangat berguna bagi ilmu pengetahuan," tambah Widjaja.