Bambu Tidak Cocok untuk Usus Panda Raksasa

By , Rabu, 17 Juni 2015 | 06:10 WIB

Kelangsungannya terancam

Panda bernama Xing Hui sedang makan daun bambu di kebun binatang Brugelette, Belgia. (BBC Indonesia/AFP)

Penemuan ini juga mendapatkan secara keseluruhan komposisi yang biasanya ada pada beruang omnivora dan pemakan daging serta sepenuhnya berbeda dari hewan herbivora lainnya, dengan tingkat bakteria rendah yang diperkirakan untuk menghancurkan selulosa yang alot yang ada pada bambu.

Mikrobiota usus herbivora ini, karena itu, mungkin tidak teradaptasi dengan baik pada makanan yang sangat berserat, yang menunjukkan kemungkinan adanya hubungan dengan efisiensi pencernaan yang buruk.

Para peneliti berharap dapat melakukan studi lebih lanjut guna mencoba dan memahami peran serta fungsi mikrobiota usus panda pada kesehatan dan nutrisi mereka.

Panda raksasa dimasukkan dalam Daftar Merah hewan yang terancam punah di IUCN (Serikat Internasional untuk Konservasi Alam) dengan hanya kurang dari 2.500 panda dewasa berada di alam liar.

Jumlah populasi panda ini hanya terbatas pada mereka yang hidup di pegunungan-pegunungan di Cina selatan dan tengah. Sekitar 300 panda diperkirakan tinggal dalam penangkaran, terutama di Cina.

Menurut IUCN ada penurunan jumlah populasi panda raksasa secara umum, tetapi diharapkan hal ini mulai akan berubah dengan diperbaikinya habitat mereka.

Namun status beruang ikonis ini saat ini masihlah belum jelas.