Menelusuri Kode Budaya Aborigin

By , Senin, 22 Juni 2015 | 12:05 WIB

Keluarga Aborigin dahulu berkemah dalam gua batu di sekitar Ubirr di sebelah timur laut Kakadu, dan saat ini kita dapat melihat lukisan ikan dan binatang yang mereka buru. Barramundi, ikan berkumis, belanak, biawak, penyu, posum dan walabi berjajar di dinding belakang galeri utama dalam suatu untaian kisah kehidupan yang kaya.

Kita juga dapat melihat beberapa contoh seni sinar-X terbaik di dunia—di mana tulang dan organ tubuh binatang dapat dilihat dengan jelas seperti bagian tubuh luar mereka—di dalam galeri ini. Lukisan lain mencatat hubungan dengan 'orang kulit putih pertama' di kawasan ini, yang diduga merupakan para pemburu banteng awal di tahun 1880-an. Satu orang menaruh tangannya di saku celana, sementara orang yang lain berkacak pinggang dan 'sedang memerintah orang Aborigin'.

Gambar cadas yang terdapat di Mt Borradaile, Taman Nasional Kakadu, Australia Utara (Tourism Australia)

Masyarakat Aborigin Australia memang memberikan warna tersendiri dalam bianglala kehidupan di benua selatan ini. Mereka kaya akan budaya hidup yang telah berlangsung selama setidaknya 50.000 tahun. Kita dapat mencari informasi tentang kehidupan sehari-hari mereka dengan mudah, dan kemudian menjelajahinya untuk mendapatkan pengalaman langsung.

Ada sejumlah tempat yang menawarkan kekayaan sejarah Aborigin di Teritorial Utara. Kita dapat mengunjungi Red Centre Australia dan berjalan mengitari kaki bukit batu Uluru bersama pemandu Anangu. Kita dapat menjelajahi keindahan seni Aborigin di Alice Springs, tempat di mana suku Arrernte telah menetap selama 20.000 tahun. Lalu, belajar tentang mitos Dreamtime di galeri seni cadas yang penuh kecermatan di Taman Nasional Kakadu yang terdaftar sebagai Warisan Dunia.

Kota Darwin yang terletak di negara bagian Northern Territory menjadi pintu masuk utama ke kawasan ini. Ada banyak penawaran ke kota tersebut dan kota-kota lainnya di Australia di Wego, situs pencarian dan perbandingan harga tiket pesawat dan akomodasi pilihan.