Permukaan Bulan Punya Oksigen yang Cukup untuk Miliaran Orang Hidup

By Utomo Priyambodo, Rabu, 17 November 2021 | 17:00 WIB
Buzz Aldrin membawa reflektor di permukaan Bulan. (NASA)

Mineral seperti silika, aluminium, dan besi dan magnesium oksida mendominasi lanskap Bulan. Semua mineral ini mengandung oksigen, tetapi tidak dalam bentuk yang dapat diakses langsung oleh paru-paru kita.

Grant mengungkapkan bahwa regolit Bulan terdiri atas sekitar 45% oksigen. Tapi oksigen itu terikat erat ke dalam mineral-mineral yang disebutkan di atas. "Untuk memutuskan ikatan yang kuat itu, kita perlu memasukkan energi," papar Grant.

Anda mungkin akrab dengan ini jika Anda tahu tentang elektrolisis. Di Bumi proses ini biasa digunakan di bidang manufaktur, seperti untuk memproduksi aluminium. Arus listrik dilewatkan melalui bentuk cair aluminium oksida (biasa disebut alumina) melalui elektroda, untuk memisahkan aluminium dari oksigen.

Baca Juga: Netizen Singkap Pemandangan Bulan yang Terpantul di Helm Buzz Aldrin

Kondisi permukaan Bulan. (NASA)

Dalam hal ini, oksigen diproduksi sebagai produk sampingan. Di Bulan, oksigen akan menjadi produk utama dan aluminium (atau logam lain) yang diekstraksi akan menjadi produk sampingan yang berpotensi berguna.

Ini adalah proses yang cukup mudah, tetapi ada satu hal yang menarik: ini sangat haus energi. "Agar berkelanjutan, perlu didukung oleh energi matahari atau sumber energi lain yang tersedia di Bulan," tegas Grant.

Mengekstraksi oksigen dari regolit juga membutuhkan peralatan industri yang substansial. "Kita harus terlebih dahulu mengubah oksida logam padat menjadi bentuk cair, baik dengan menerapkan panas, atau panas yang dikombinasikan dengan pelarut atau elektrolit. Kita memiliki teknologi untuk melakukan ini di Bumi, tetapi memindahkan peralatan ini ke Bulan – dan menghasilkan energi yang cukup untuk menjalankannya – akan menjadi tantangan besar," tulis Grant.

Awal tahun ini, startup Space Applications Services yang berbasis di Belgia mengumumkan sedang membangun tiga reaktor eksperimental untuk meningkatkan proses pembuatan oksigen melalui elektrolisis. Mereka berharap bisa mengirim teknologi itu ke Bulan pada tahun 2025 sebagai bagian dari misi pemanfaatan sumber daya in-situ (in-situ resource utilisation/ISRU) Badan Antariksa Eropa.

Baca Juga: Hotel Luar Angkasa Bagi Astronaut yang Ingin Menjelajah Mars

Pertanyaan selanjutnya, berapa banyak oksigen yang bisa disediakan Bulan?

Menurut Grant, jika kita mengabaikan oksigen yang terikat di material-material batuan keras Bulan yang lebih dalam, dan hanya mempertimbangkan regolit yang mudah diakses di permukaan, kita dapat membuat beberapa perkiraan.

Grant menjelaskan bahwa setiap meter kubik regolit Bulan rata-rata mengandung 1,4 ton mineral, termasuk sekitar 630 kilogram oksigen. NASA mengatakan manusia perlu menghirup sekitar 800 gram oksigen sehari untuk bertahan hidup. Jadi 630 kilogram oksigen akan membuat seseorang tetap hidup selama sekitar dua tahun (atau lebih)."

"Sekarang mari kita asumsikan kedalaman rata-rata regolit di Bulan adalah sekitar sepuluh meter, dan kita dapat mengekstrak semua oksigen dari sini. Itu berarti sepuluh meter teratas permukaan Bulan akan menyediakan oksigen yang cukup untuk mendukung delapan miliar orang di Bumi selama sekitar 100.000 tahun."

Ini juga akan tergantung pada seberapa efektif kita berhasil mengekstrak dan menggunakan oksigen. "Terlepas dari itu, angka ini sangat luar biasa!" simpul Grant.

Baca Juga: Studi Terbaru: Bulan Memberi Pengaruh Kuat pada Cara Kita Tidur