Sirkumnavigasi Pulau Kanguru

By , Jumat, 26 Juni 2015 | 15:30 WIB

*) Artikel ini dipersembahkan oleh Wego

Berkeliling benua paling selatan di jagat ini rasanya belumlah pas apabila kita tidak menyinggahi sebuah pulau kecil yang berada di bagian selatan. Lanskap alam yang menggugah hasrat fotografi itu menyajikan kesempatan kita untuk melihat dari dekat satwa khas Australia: kanguru, koala, dan posum.

Rie, wisatawan asal Jepang, yang telah banyak mengunjungi tempat-tempat menakjubkan di Australia mengutarakan kenangan indahnya di Pulau Kanguru. "Pulau Kanguru bagi saya seperti miniatur Australia itu sendiri. Saya bisa melihat beraneka ragam satwa, di antaranya kanguru, koala, anjing laut, penguin, lumba-lumba dan posum. Saya benar-benar takjub bisa berada begitu dekat dengan anjing laut. Saya mendapati diri saya berada di antara makhluk-makhluk cantik ini, dan begitu terpukau melihat betapa cepatnya mereka bergerak," kata Rie.

Pelancong asal negeri Matahari Terbit itu juga suka sekali dengan bentang alam purba di pulau ini, salah satunya Remarkable Rocks yang "sangat memukau". "Saya penasaran bagaimana batuan ini bisa terbentuk selama ribuan tahun dan berdiri di sepanjang garis pantai. Kami berempat asyik bermain petak umpat di antara bebatuan ini," ujarnya.

Kangaroo Island Wilderness Tours, Taman Nasional Flinders Chase, Pulau Kanguru, Australia Selatan. (Tourism Australia)

Untuk menuju Pulau Kanguru, ada beberapa pilihan rute yang bisa dipilih. Yang pertama, kita dapat berkendara dari Adelaide—ibu kota negara bagian Australia Selatan—dengan menyusuri pesisir selatan. Dari situ, kita dapat menaiki kapal feri Sealink menghubungkan Australia Selatan dan Pulau Kanguru beberapa kali setiap hari. Apabila kita tidak memiliki waktu banyak untuk bepergian ke sana, kita dapat memilih penerbangan langsung ke Pulau Kanguru. Kedua pilihan perjalanan ini dapat kita rencanakan melalui Wego yang memiliki banyak pilihan penawaran terbang ke sejumlah kota di Australia lengkap dengan alternatif hotelnya.

Pulau Kanguru memang amatlah istimewa. Kita dapat mengikuti jejak Rie, menjelajahi setiap jengkal tempat ini dengan cara memutarinya, atau kita sebut sirkumnavigasi.

Dengan cara memutari pulau yang termasuk wilayah Australia Selatan ini, kita mendapat kesempatan untuk mengabadikan panorama yang beragam nan menakjubkan. Sebut saja, tebing-tebing di pesisir yang kokoh, teluk yang dikelilingi tanjung terjal, padang semak alami yang luas, dan lahan pertanian di perbukitan.

Di tempat ini, kita juga dapat menjumpai dua tengara pantai Australia yang mengundang decak kagum: Remarkable Rocks dan Admirals Arch. Setelah itu, kita dapat menyapa air laut di pantai terpencil Stokes Bay, berselancar di Vivonne Bay, lalu memancing ikan di Emu Bay. Petualangan gua-gua bawah tanah dapat kita pilih di Kelly Hill Conservation Park dan kita dapat menelusuri belantara Taman Nasional Flinders Chase.

Paul's Place, Skokes Bay, North Coast, Pulau Kanguru, Australia Selatan. (Tourism Australia)

Secara garis besar, dalam menjalankan sirkumnavigasi Pulau Kanguru, ada lima pilihan wisata yang dapat kita nikmati. Yang pertama, memberi makan burung pelikan lalu lihat sotong raksasa, kuda laut dan penguin kecil di Kingscote Wharf. Dengan memilih tur malam hari, kita mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan walabi, posum ekor sikat dan kanguru di sepanjang American River.

Mengelus-elus koala dan memberi makan langsung burung perkici, menggendong posum atau dililit oleh ular di Stokes Bay. Lalu, berjalan melintasi hutan semak melewati itik, angsa dan burung bangau penghuni Murray Lagoon di Cape Gantheaume Conservation Park. Melihat singa laut Australia di Seal Bay dan lebih dari 7.000 anjing laut bulu Selandia Baru saling bercumbu di sekitar Admirals Arch yang terletak di Taman Nasional Flinders Chase, yang juga merupakan rumah bagi ratusan kanguru jinak. Anda akan dapat melihat banyak koala lucu di mana-mana, namun beberapa tempat yang paling disukainya adalah di pepohonan Hanson Bay Sanctuary dan Western Ki Caravan Park.

Pilihan kedua, mengunjungi pabrik anggur di kilang anggur terbesar dan pertama di pulau ini yang terletak di Cape Willoughby, mengupas tiram di Penneshaw lalu mengunjungi peternakan setempat yang membuat keju dari perahan susu domba dan madu Liguria terbaik di MacGillivray dan Kingscote. Di Pulau Kanguru juga terdapat kafe-kafe yang nyaman dan restoran mewah. Ayo, cicipi bersantap tiram Nepean Bay dengan pemandangan laut lepas dan makanan hasil laut bermutu lainnya yang sedang musim di Penneshaw. Kita dapat menikmati jamuan ala hotel bintang lima di tengah hutan belantara di South Coast dan sepiring ikan marron dan makanan hasil laut saat terbenamnya matahari di samping kolam karang di Parndana.

Materi wisata yang ketiga, menelusuri misteri Aborigin. Kita dapat memulainnya dengan bermalam di pondok penjaga mercusuar yang sudah dipugar di Cape Willoughby yang terpencil di Dudley Peninsula. Atau bacalah buku harian penjaga mercusuar penggerutu yang berada dalam mercusuar di Cape Borda dan Cape du Couedic di Taman Nasional Flinders Chase. Menyelami kapal karam Portland Maru dan Loch Vennachar, yang menabrak karang terjal pesisir barat di tahun 1905, menyebabkan hilangnya seluruh awaknya yang berjumlah 27 orang. Mengunjungi Frenchman's Rock, tempat di Hog Bay di mana penjelajah Prancis yaitu Kapten Nicolas Baudin berlabuh di tahun 1803. Memanjat 512 anak tangga yang sama seperti yang dilakukan penjelajah Kapten Matthew Flinders untuk melakukan survei pulau ini di Prospect Hill. Melihat pohon murbei asli, sumur, dermaga, kantor pos dan situs tambang batu di pemukiman resmi orang Eropa pertama di Reeves Point, Australia Selatan.

Cape Willoughby Lighthouse, Australia Selatan. (Tourism Australia)

Kita dapat mempelajari tentang prajurit yang membuat rumah dan peternakan dari 100.000 hektar lahan semak belukar lebat yang belum dijamah di Parndana Soldier Settlement Museum. Sisa peninggalan alat batu dan tempat kemah Aborigin menunjukkan bahwa masyarakat Aborigin pernah tinggal di Pulau Kanguru setidaknya kira-kira 16.000 tahun yang lalu, namun mengapa mereka meninggalkan pulau tersebut, atau kapan mereka terakhir tinggal di pulau ini, hingga kini masih merupakan misteri.